PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) berkomitmen mendukung program ketahanan energi pemerintah yaitu mempercepat pencapaian target bauran energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia sebesar 23% pada tahun 2025 dan mencapai net zero carbon emission pada 2060.

Selain menjadi strategi ramah lingkungan di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), hal ini juga sesuai dengan upaya perseroan memanfaatkan energi bersih dan berkelanjutan yang dapat menjaga kelestarian lingkungan sejalan dengan nilai keberlanjutan (sustainability) pada aspek environmental, social dan governance (ESG) di seluruh unit bisnis.

Saat ini, Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA) telah memasuki tahun kelima. Lukas Setio Wongso Wong, Sekretaris Perusahaan Sariguna Primatirta, menyampaikan CELO turut serta dalam penandatanganan deklarasi GNSSA ini dan menunjukkan komitmennya dengan memasang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap yang terhubung dengan jaringan PLN melalui sistem on grid di delapan pabrik perseroan yang tersebar dari Jawa Barat hingga Jawa Timur.

“Dimulai dengan pemasangan PLTS Atap di pabrik terbesar di Pandaan, yang kemudian disusul oleh tujuh pabrik lainnya yaitu di Kediri, Mojokerto, Bojonegoro, Kudus, Cirebon, Gunung Sindur, dan Citeureup,” tutur Lukas dalam keterangan tertulis yang dilansir SWA Online pada Rabu (14/9/2022).

Seluruh PLTS Atap tersebut diharapkan sudah dapat dioperasikan di akhir tahun 2022. CLEO melanjutkan rencana pembangunan PLTS atap di tahun-tahun berikutnya. Produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ini memanfaatkan PLTS untuk meningkatkan efisiensi energi yang berdampak terhadap penurunan biaya operasional. Potensi bauran energi terbarukan perseroan dari penggunaan PLTS tersebut mencapai 10% dari total pemakaian energi listrik yang ada setiap tahunnya. Pemanfaatan PLTS tersebut juga berpotensi mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) hingga 4.022-ton karbon dioksida (CO2) per tahun.

Swa.co.id