Capital Market & Investment zkumparan

Jumlah Emiten IPO di 2019 Terbanyak di Asia Tenggara

Inarno Djajadi, Dirut BEI. (Foto : Prio Santoso/SWA).

Sebanyak 55 perusahaan merealisasikan penawaran saham perdana (initial public offering) di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang tahun 2019. Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi, mengatakan Jumlah emiten yang IPO di tahun ini adalah yang terbanyak diantara bursa-bursa di kawasan Asia Tenggara dan peringkat 71 di dunia. “Atas pencapaian tersebut, total jumlah perusahaan tercatat saham di BEI di penghujung tahun 2019 mencapai 668 perusahaan,” ucap Inarno di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (30/12/2019).

Selanjutnya, aktivitas pencatatan efek di BEI di tahun 2019 juga diikuti oleh 14 pencatatan Exchange Traded Fund (ETF) baru, 2 Efek Beragun Aset (EBA), 2 Obligasi Korporasi Baru (diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat yang baru pertama kali mencatatkan efeknya di bursa), 2 Dana Investasi Real Estate Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (DIRE-KIK) dan 1 Dana Investasi Infrastruktur Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (DINFRA). “Dengan demikian, terdapat 76 pencatatan efek baru di BEI sepanjang tahun 2019, atau melebihi dari target 75 pencatatan efek baru yang direncanakan,” Inarno menambahkan.

Aktivitas perdagangan BEI di tahun 2019 juga mengalami peningkatan yang tercermin dari kenaikan rata-rata frekuensi perdagangan yang tumbuh 21% menjadi 469 ribu kali per hari dan menjadikan likuiditas perdagangan saham BEI lebih tinggi diantara bursa efek lainnya di Asia Tenggara. Pada periode yang sama, Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) turut meningkat 7%, menjadi Rp 9,1 triliun dibandingkan tahun 2018 yang sebesar Rp 8,5 triliun.

BEI juga berhasil mendapatkan penghargaan dari Global Islamic Finance Award (GIFA) sebagai The Best Islamic Capital Market of The Year 2019 seiring dengan terus meningkatnya aktivitas dan partisipasi investor syariah di Indonesia. Sampai dengan November 2019, terdapat 66.247 investor syariah atau tumbuh 49% dibandingkan tahun 2018, serta terdapat 429 saham kategori syariah dengan kapitalisasi saham syariah mencapai Rp3.767 triliun pada 27 Desember 2019 (52% dari total kapitalisasi pasar saham BEI sebesar Rp7.299 triliun).

Kemudian, BEI bersama dengan OJK dan SRO meningkatkan pendalaman pasar modal dan perlindungan investor meluncurkan serangkaian inisiatif strategis meliputi, kemudahan akses penggalangan dana bagi perusahaan kecil dan menengah yang ditandai dengan peluncuran Papan Akselerasi, efisiensi mekanisme pelaporan emiten melalui integrasi sistem pelaporan IDXNet-SPE OJK, efisiensi proses go public melalui implementasi e-Registration Tahap 1, serta diikuti berbagai aktivitas peningkatan literasi, inklusi, dan aktivasi di pasar modal kepada masyarakat melalui 6.964 kali kegiatan, yang turut didukung oleh 30 kantor perwakilan BEI dan 464 Galeri Investasi di seluruh Indonesia.

Hal ini dilakukan untuk mendukung kenyamanan, keyakinan investasi, dan awareness perlindungan investor di pasar modal. Pencapaian BEI lainnya pada tahun 2019 yakni memberikan dukungan insentif untuk meningkatkan likuiditas transaksi ETF di pasar sekunder, peluncuran indeks baru sebagai acuan investasi yakni IDX Value 30 & Growth 30, dan terakhir BEI telah mengimplementasikan protokol perdagangan berstandar global yakni FIX 5, ITCH & OUCH pada 2 Desember 2019.

Adapun, seremonial penutupan perdagangan saham BEI di tahun 2019 ini turut dihadiri oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Menkeu mengapresiasi BEI, seluruh anggota bursa, SRO, emiten dan lembaga penunjang pasar modal yang berupaya meningkatkan pasar modal. Dinamika dan tantangan dihadapi pelaku pasar modal di sepanjang tahun ini sehingga memberi dampak terhadap kinerja emiten di BEI maupun terhadap pergerakan IHSG di sepanjang tahun 2019.

Kendati demikian, sejumlah pencapaian ditorehkan. Misalnya, peningkatan jumlah investor saham yang meningkat 30 persen menjadi 1,1 juta investor saham berdasarkan Single Investor Identification (SID). Sampai saat ini jumlah total investor di Pasar Modal meliputi investor saham, reksa dana, dan surat utang telah mencapai 2,48 juta investor (SID) atau naik lebih dari 50% dari tahun 2018 yakni sebanyak 1,62 juta investor. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved