Capital Market & Investment zkumparan

Jumlah Investor Reksa Dana Melonjak 59,32%

Taysa, pesohor yang rutin berinvestasi saham, sukuk ritel dan obligasi ritel. (Foto : Dok Tasya)

Jumlah investor di pasar modal Indonesia yang telah mencapai 3 juta investor pada Juli 2020 atau meningkat sebanyak 3,8 kali dari 2016. Sampai dengan 19 November 2020, pasar modal Indonesia telah mengantongi 3,53 juta investor.

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor yang telah mencapai lebih dari 3 juta tersebut terdiri dari investor saham sebanyak 1.503.682 (naik 36,13% dibandingkan akhir tahun 2019), investor reksa dana sebanyak 2.827.164 (naik 59,32% dibandingkan akhir tahun 2019) dan investor surat berharga negara yang diterbitkan Bank Indonesia sebanyak 448.147 (naik 41,70% dibandingkan akhir tahun 2019).

Dirut KSEI, Uriep Budhi Prasetyo, menyebutkan sepanjang 2020 sampai dengan 19 November 2020, jumlah investor pasar modal Indonesia naik 42,19% menjadi 3.532.519 dari sebelumnya 2.484.354 pada akhir tahun 2019. “Kenaikan investor tersebut salah satunya disokong melalui peningkatan investor reksa dana sebesar 59,32%, khususnya yang berinvestasi melalui Agen Penjual Reksa Dana Fintech atau SA Fintech,” ujar Uriep di Jakarta, Selasa (1/12/2020).

Dalam hal ini, lebih dari 50% investor pasar modal memiliki rekening di Selling Agent Financial Technology (SA Fintech) dengan total 1.809.208 investor dan dominasi investor individu sebesar 99%. “Dukungan keberadaan SA Fintech dalam industri reksa dana terlihat jelas dari pertumbuhan dana kelolaaan atau asset under management (AUM) dengan rata-rata kenaikan sekitar 200% per tahun, serta frekuensi transaksi yang meningkat tajam,” ungkap Uriep.

Adapun, reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap merupakan dua reksa dana yang memiliki AUM terbesar dan investor terbanyak di SA Fintech. Kekuatan industri fintech tersebut juga disebabkan dominasi investor milenial yang berinvestasi di pasar podal Indonesia. Pada 19 November, tercatat lebih dari 70% investor berada dalam rentang usia hinga 40 tahun.

Adapun dari sisi demografi, investor didominasi oleh laki-laki (61,14%), pegawai swasta (52,91%), lulusan sarjana (44,40%), dan memiliki penghasilan Rp 10-100 juta (58,09%).

Sementara berdasarkan domisili, investor pasar modal Indonesia sebagian besar berada di Pulau Jawa (72,23%). Terkait dengan Equity Crowdfunding, saat ini KSEI telah menandatangani kerja sama dengan Santara, Bizhare, dan CrowdDana sebagai penyelenggara. Di samping itu, dari eASY.KSEI yang telah diimplementasikan pada 20 April 2020, sebanyak 642 Emiten (90%) telah menggunakan eASY.KSEI dengan 631 di antaranya telah berhasil mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) melalui eASY.KSEI.

Dari seluruh kehadiran pada RUPS tersebut, sebanyak 76% investor menggunakan eASY.KSEI untuk memberikan kuasa menghadiri RUPS. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan self regulatory organization (SRO) senantiasa melakukan pengembangan pasar modal mengikuti dinamika pemulihan ekonomi yang terus berkembang. Dalam beberapa bulan ke depan, akan tetap dipantau dan diperhatikan serangkaian data serta indikator perekonomian, misalnya laju pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020 atau laporan kinerja keuangan perusahaan tercatat. Hal ini dilakukan agar perdagangan di pasar modal Indonesia dapat berlangsung dengan teratur, wajar, dan efisien.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved