Financial Report Capital Market & Investment zkumparan

Jurus Duta Pertiwi Nusantara Cetak Pendapatan Rp143,38 Miliar

Jurus Duta Pertiwi Nusantara Cetak Pendapatan Rp143,38 Miliar
Target pendapatan Duta Pertiwi Nusantara tahun 2018 sebesar Rp 110 miliar, realisasi yang dicapai melebihi 30,35%

Menutup tahun buku 2018, PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk. (DPN) berhasil membukukan pendapatan bersih Rp143,38 miliar. Jumlah ini meningkat 28,83% dibandingkan pencapaian tahun 2017 sebesar Rp 111,29 miliar.

Raihan pendapatan tersebut melampaui target pendapatan tahun 2018 sebesar Rp 110 miliar, sehingga realisasi yang dicapai melebihi 30,35%. Sementara untuk laba bersih yang dicapai tahun 2018 sebesar Rp 9,38 miliar atau naik 57,38% dari tahun 2017 sebesar Rp 5,96 miliar.

Direktur Utama PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk., Siang Hadi Widjaja, mengatakan, perseroan menjalani tahun 2019 dengan sikap optimistis, tapi tetap berhati-hati setelah mengalami pelemahan pasar.

Siang menyebutkan, target pendapatan tahun 2018 sebesar Rp 110 miliar, realisasi yang dicapai melebihi 30,35%. Sementara untuk laba bersih yang dicapai pada tahun 2018 adalah sebesar Rp 9,38 miliar naik 57,38% dari tahun 2017 sebesar Rp 5,96 miliar.

“Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2018 turut membawa berkah bagi perusahaan. Permintaan produk meningkat dan berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih,” ungkapnya.

Siang mengatakan, prospek usaha perekat masih tetap cerah mengingat telah tumbuh beberapa industri kayu lapis di Kalimantan Barat dan permintaan kayu lapis asal Indonesia di dunia internasional cukup tinggi. Berdasarkan informasi dari Asosiasi Panel Kayu Indonesia (Apkindo), ekspor kayu lapis Indonesia ke Amerika Serikat mulai gencar pasca diterapkannya Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Imbalan (countervailing duty) terhadap kayu lapis (plywood) dari China oleh Departemen Perdagangan AS pada tanggal 4 Januari 2018.

“Kebijakan anti dumping ini membuka peluang besar bagi Indonesia merebut kembali pasar plywood Amerika. Adapun bagi Indonesia, Amerika Serikat adalah pasar plywood terbesar kedua setelah Jepang,” kata Siang.

Net profit margin naik dari 5,36% pada tahun 2017 menjadi 6,54% pada tahun 2018. Kenaikan ini dikarenakan oleh naiknya pendapatan lain-lain terutama pendapatan dari selisih kurs.

Perseroan berusaha mengelola modal yang optimal supaya dapat memaksimalkan nilai bagi para pemilik atau pemegang saham, untuk itu manajemen selalu aktif memastikan adanya keseimbangan yang memadai antara liabilitas dan ekuitas atau menjaga rasio modal yang sehat.

Menurut Siang, DPN telah membagikan dividen tahun buku 2017 sebesar Rp 993.389.856 atau sebesar Rp 3 per saham pada tanggal 20/07/18. Sedangkan dividen tahun buku 2016 sebesar Rp 1.986.779.712 atau sebesar Rp 6 per saham. Untuk tahun buku 2018, perseroan belum memutuskan berapa jumlah dividen yang akan dibagikan, penentuannya pada saat RUPS bulan Juni 2019.

“Perusahaan masih melakukan investasi barang modal berupa perbaikan bangunan dan prasarana pabrik, peralatan produksi dan laboratorium, penggantian alat transportasi dan peralatan lainnya,” ujar dia. Tujuan investasi tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas produksi, aktivitas dan produktivitas operasional secara keseluruhan. Jumlah nilai investasi barang modal yang dikeluarkan selama tahun 2018 sebesar Rp 1,62 miliar.

Siang mengklaim, DPN secara konsisten menjaga keberadaan perusahaan dengan selalu memberikan pelayanan purna jual, menjaga mutu produk sesuai spesifikasi pelanggan, penyerahan produk bermutu dan tepat waktu serta kontrol kualitas.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved