Capital Market & Investment

Kala Ketua OJK Bandingkan BEI dan Singapore Exchange

Kala Ketua OJK Bandingkan BEI dan Singapore Exchange

Pada hari terakhir penutupan peradagangan 2016 di Bursa Efek Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 5.296,711 poin. Dana yang berhasil dihimpun di sepanjang 2016 mencapai nilai tertinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia, yakni Rp 674,39 triliun dan US$ 247,50 juta.

Jumlah itu terdiri dari aktivitas pencatatan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) sebesar Rp 12,11 triliun, pencatatan saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) Rp 61,85 triliun, penerbitan waran Rp 1,14 triliun, dan 84 emisi baru obligasi dan sukuk korporasi yang diterbitkan oleh 56 perusahaan tercatat Rp 113,29 triliun, dan US$ 47,50 juta.

Dana Rp 674,39 triliun dan US$ 247,50 juta tadi juga berasal dari 1 Exchange Traded Fund (ETF) Rp 6,3 miliar, dua emisi Efek Beragun Aset (EBA) Rp 1,37 triliun, serta 220 seri Surat Berharga Negara (SBN) yang dicatatkan di tahun ini Rp 484,63 triliun, serta US$ 200 juta.

20161230_094842-800x600

Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad, menyebutkn pertumbuhan IHSG yang berada pada kisaran diatas 15% merupakan pertumbuhan indeks terbaik kedua di kawasan Asia Pasifik. “Dan ranking kelima dunia,” ujarnya pada acara konferensi pers tutup tahun OJK.

Dari sisi penambahan emiten ia menjelaskan, BEI telah berhasil menambah 16 emiten baru. Angka ini ia klaim lebih baik dari bursa efek Singapura dan Filipina yang masing-masing justru kehilangan emiten atau minus 10 dan 1 emiten.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved