Capital Market & Investment Corporate Action

Kioson Jadi Startup Pertama yang Melantai di BEI

Kioson Jadi Startup Pertama yang Melantai di BEI

PT Kioson Komersial Indonesia Tbk., perusahaan e-commerce Online-to-Offline (O2O) berencana akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Dengan demikian Kioson akan menjadi perusahaan rintisan (startup) pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia.

Co-Founder Kioson, Jasin Halim, menilai IPO sebagai pilihan terbaik untuk memperkuat fundamental perusahaan dalam jangka panjang, sehingga kinerja bisnis dapat tumbuh secara berkelanjutan. Apalagi, Kioson mengambil peran sebagai jembatan antara underserved market dengan teknologi digital, untuk bisa meningkatkan jumlah masyarakat yang belanja online.

“Rencana IPO ini merupakan bagian dari strategi kami dalam melaksanakan misi menjadi jembatan antara underserved market dengan teknologi digital. Kami melihat bahwa pasar yang belum terlayani oleh dunia digital masih sangat luas,” ujarnya.

Menurutnya, selama ini, ada tiga hal utama yang menjadi penghambat melayani, yaitu pembayaran, logistik, dan kepercayaan terhadap e-commerce. Kioson sebagai platform O2O menghadirkan solusi atas hambatan tersebut, sehingga sesuai tagline yang diusung “Semua Bisa Online.”

Dalam rencana IPO ini, Kioson menawarkan sebanyak-banyaknya 150 juta lembar saham atau sebanyak-banyaknya 23,07% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham yang akan ditawarkan dengan harga perdana Rp280 sampai dengan Rp300 per lembar saham.

Manajemen Kioson margetkan untuk memperoleh dana dari hasil IPO sebanyak Rp 42 miliar sampai dengan Rp 45 miliar. Kioson secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 150 juta Waran Seri I yang menyertai saham baru Kioson atau sebanyak-banyaknya 30% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh untuk diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham. Dalam rangka rencana IPO ini, Kioson mempercayakan PT Sinarmas Sekuritas sebagai underwriter.

Sekitar 75,76% dana hasil IPO akan digunakan Kioson untuk mengakuisisi PT Narindo Solusi Komunikasi (Narindo). Selebihnya, akan digunakan untuk modal kerja. Kata Jasin, akuisisi ini akan memperkuat struktur dan menambah portofolio perseroan, yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi positif kepada kinerja keuangan perseroan.

“Dengan performa perusahaan, kebutuhan masyarakat yang masih sangat besar dan belum sepenuhnya terpenuhi, serta manajemen yang berpengalaman puluhan tahun di industri retail, kami yakin IPO Kioson ini dapat menjadi pilihan investasi yang tepat bagi para investor,”ujarnya.

Editor : Eva Martha Rahayu


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved