Capital Market & Investment

Kolaborasi Nabung Saham Bermodal Sampah

Kolaborasi Nabung Saham Bermodal Sampah
Nabung Saham Modal Sampah cetak rekor MURI. (Foto : IPOT)

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berkolaborasi dengan PT Indopremier Sekuritas (IPOT), dan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) melalui Galeri Investasi Syariah BEI Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (GIS BEI FEBI) UINSA, meluncurkan kampanye berinvestasi saham bertajuk “Nabung Saham Modal Sampah” atau disingkat dengan AsSALAM di Kampus UINSA, Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis (12/9/2019).

Yulianto Aji Sadono, Sekretaris Perusahaan BEI, mengemukakan seiring berjalannya kegiatan edukasi dan sosialisasi pasar modal yang dilakukan rutin oleh GIS BEI FEBI UINSA bersama dengan BEI melalui Kantor Perwakilan BEI Jawa Timur dan IPOT cabang Surabaya, tentang perlunya melakukan investasi sejak dini untuk menata masa depan lebih baik, telah memunculkan minat berinvestasi di kalangan mahasiswa UINSA. “Sebagian besar adalah generasi milenial yang menjadi investor aktif dengan minat berinvestasi tinggi, terkadang dihadapkan pada kendala finansial yaitu keterbatasan dana untuk dapat berinvestasi secara aktif,” ucap Yulianto dalam keterangan tertulis.

Pada acara tersebut dilaksanakan pembukaan rekening efek saham oleh 5.000 civitas academica UINSA dan atas prestasi yang ditorehkan oleh GIS BEI FEBI UINSA, Museum Rekor – Dunia Indonesia (MURI) memberikan apresiasi melalui pencatatan rekor untuk produk AsSALAM sebagai kegiatan “Menabung Saham dari Penjualan Sampah oleh Mahasiswa Terbanyak”.

Melalui semangat kampanye “Yuk Nabung Saham”, dari kendala tersebut kemudian memunculkan sebuah ide untuk mencetuskan sebuah program, kolaborasi antara GIS BEI FEBI UINSA dengan Bank Sampah Syariah (BSS) yang merupakan bagian dari Laboratorium FEBI UINSA serta bergerak dalam kegiatan mengubah sampah menjadi uang dan barang yang bernilai ekonomis.

BSS pada program ini akan bertindak selaku perantara investor untuk memperoleh dana yang akan diinvestasikan, dengan cara mengubah sampah untuk kemudian dapat dikumpulkan mahasiswa setiap harinya menjadi sejumlah uang yang akan disalurkan oleh BSS ke GIS BEI FEBI UINSA untuk kemudian diinvestasikan pada instrumen saham bagi mahasiswa. Program yang kemudian diberi nama “Nabung Saham Modal Sampah” atau AsSALAM ini dapat menjadi solusi dari permasalahan finansial bagi investor aktif di kalangan mahasiswa milenial.

Program tersebut diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi Pasar Modal Indonesia, karena dapat meningkatkan jumlah investor pasar modal di Indonesia, sekaligus memicu keaktifan investor untuk berinvestasi saham. Program ini juga dapat menjadi rujukan GI BEI di Perguruan Tinggi lainnya untuk mencanangkan program serupa agar semakin banyak mahasiswa yang terbantu dalam mendapatkan pendanaan untuk digunakan dalam berinvestasi di pasar modal, dengan tujuan akhir yaitu meningkatkan jumlah investor pasar modal di Indonesia.

Dengan modal sampah yang dikumpulkan para mahasiswa dapat memperoleh uang yang digunakan untuk menabung saham dengan cara membuka rekening efek di IPOT. President Director PT Indo Premier Sekuritas, Moleonoto The mengapresiasi gerakan ini. Ia menegaskan gerakan ini menjadikan sampah sebagai berkah.“Sampah yang kerap dipandang sebelah mata, ternyata memiliki nilai ekonomis jika dikelola dengan benar. Apalagi jika nilai ekonomi hasil penanganan sampah secara benar itu tidak diendapkan begitu saja, tetapi ditumbuhkan di pasar modal melalui saham,” tandas Moleonoto.

Sebagai perusahaan sekuritas anak bangsa, IPOT sangat mendukung program ini terus berlanjut dan menjadi contoh bagi kampus atau institusi lain. “Infrastruktur IPOT dengan pembukaan rekening secara full digital mendukung kemudahan akses masyarakat, khususnya civitas akademika UINSA, ke pasar modal. Hal ini tentunya mendukung program pembukaan rekening saham sebanyak 5.000 oleh GIS BEI FEBI UINSA yang hari ini dicatatkan pada rekor MURI,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi berharap AsSALAM ini memberi manfaat yang besar bagi civitas academica dan ke depan pada lingkungan sekitar. Program ini juga akan menjadi percontohan bagi kampus-kampus lain, agar pengelolaan lingkungan memberikan nilai ekonomi lebih melalui pasar modal. “Sumber dana atau modal investasinya datang dari kesadaran untuk terus-menerus memastikan lingkungan hidup kita lebih baik. Mengumpulkan sampah dengan motivasi yang baik ini memastikan lingkungan hidup kita lebih bersih dan terjaga kelangsungannya,” Hasan menjabarkan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Jawa Timur, Diah Susilowati menegaskan program ini sangat mendukung untuk mengelola sampah menjadi nilai ekonomi dan diharapkan menjadi ikon Jawa Timur dalam inovasi lingkungan hidup secara nasional. Apalagi, Jawa Timur memproduksi sampah sebesar 17 ton/hari. Lingkungan bersih tanggung jawab semua.Gerakan ini pun menjadi langkah nyata mendukung kampanye Go Green untuk menyelamatkan bumi dari global warming yang disebabkan penumpukan sampah.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved