Financial Report Capital Market & Investment

Laba Bersih Bank OCBC NISP Rp2,9 Triliun Tahun Buku 2019

Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP.

RUPT Bank OCBC NISP mmenyetujui lima agenda. Pertama, Laporan Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku 2019, di mana dilaporkan OCBC NISP membukukan laba bersih sebesar Rp 2,9 triliun atau tumbuh 11% dari Rp 2,6 triliun pada 2018. Dari raihan laba tersebut, perseroan berhasil mendongkrak asetnya sebesar 4% (yoy), dari Rp 174 triliun pada 2018 menjadi Rp 181 triliun pada 2019.

Adapun tahun lalu, perseroan berhasil mencatat penyaluran kredit Rp 119 triliun, dengan rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) gross sebesar 1,7%, serta NPL nett 0,8%. Sementara dana pihak ketiga (DPK) berhasil dihimpun Rp 126 triliun.

Kedua, penggunaan laba bersih tahun buku 2019 untuk memperkuat posisi permodalan dan tidak dibagikan sebagai dividen. “Penetapan ini dilakukan untuk memastikan pertumbuhan bank yang sehat dan berkelanjutan,” ujar Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP dalam keterangan tertulis, Jumat (03/04).

OCBC NISP juga memutuskan pembelian kembali saham perseroan maksimum 400.000 lembar dalam rangka pemberian remunerasi yang bersifat variabel sesuai dengan POJK No. 45/POJK.03/2015. Kemudian, pemberian wewenang kepada Dewan Komisaris untuk penentuan akuntan publik dan kantor akuntan publik yang akan memeriksa atau mengaudit buku dan catatan Perseroan untuk tahun buku 2020.

Terakhir, perubahan susunan pengurus perseroan beserta penetapan remunerasinya, antara lain pengangkatan kembali anggota Dewan Komisaris untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya RUPST sampai dengan penutupan RUPST Perseroan pada 2023, kecuali Peter Eko Sutioso karena telah mencapai batas usia maksimum yang ditentukan Perseroan.

Kemudian, menerima pengunduran diri Mirah Wiryoatmodjo sebagai Direktur efektif sejak ditutupnya RUPST dan mengangkat Lili S. Budiana dan Ka Jit sebagai direktur dengan masa jabatan efektif setelah mendapat persetujuan OJK sampai dengan penutupan RUPST pada 2023. Perseroan juga mengangkat kembali anggota Dewan Pengawas Syariah untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya RUPST ini sampai dengan penutupan RUPST pada 2023.

Parwati menlanjutkan, di 2020, pihaknya akan terus meningkatkan daya saing dengan memperkuat model bisnis dan jajaran manajemen. Langkah ini diambil untuk memastikan implementasi strategi dan inisiatif Bank dapat berjalan dengan baik dan mampu menghadapi persaingan yang kian intensif di industri keuangan.

Pada tahun ini pun, perseroan kembali mendapatkan fasilitas pendanaan berkelanjutan dari International Finance Corporation (IFC) dengan nilai sampai dengan sebesar Rp 2,75 triliun untuk memberikan pembiayaan hijau dan pemberdayaan UKM milik perempuan. Pembiayaan untuk pemberdayaan UKM milik perempuan ini diklaim merupakan yang pertama di Indonesia.

“Kami menjalankan praktik bisnis perbankan yang bertanggung jawab melalui berbagai inisiatif untuk memberdayakan masyarakat Indonesia agar dapat mencapai ‘Kemerdekaan Finansial’, sekaligus juga berperan dalam mengelola dampak terhadap lingkungan,” tambah Parwati.

Salah satu inovasinya, kata dia, adalah pengembangan aplikasi One Mobile yang memungkinkan nasabah tidak hanya melakukan transaksi, tetapi juga mampu mengelola keuangan dan investasinya dengan mudah. OCBC NISP juga menghadirkan “RACHEL” (Reach Your Life Goals), sebuah inovasi chatbot pintar sebagai Financial Buddy yang siap membantu masyarakat untuk bisa mencapai aspirasi keuangannya.

Sementara itu, untuk mendukung pelaku UKM agar dapat bertransaksi di mana saja dan kapan saja, Bank OCBC NISP menghadirkan Velocity Mobile yang akan diluncurkan pada April ini. Diharapkan dengan adanya fitur ini operasional bisnis UKM tetap berjalan lancar.

“Tahun 2020 menghadirkan tantangan industri perbankan Tanah Air yang semakin kompleks di tengah situasi ekonomi global yang perlu mendapat perhatian khusus dari seluruh stakeholder industri keuangan. Optimisme, sinergi dan strategi bisnis yang tepat mutlak diperlukan untuk mendorong pembangunan berkelanjutan agar perekonomian Indonesia tetap tumbuh sehat,” katanya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved