Financial Report Corporate Action Capital Market & Investment

Laba Merck Rp1,17 Triliun Hasil Divestasi Segmen Consumer Health

Laba Merck Rp1,17 Triliun Hasil Divestasi Segmen Consumer Health
Tahun 2018, Merck membukukan peningkatan laba karena adanya divestasi Consumer Health

PT Merck Tbk., perusahaan sains dan teknologi berkomitmen menjalankan bisnis healthcare untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan melalui peningkatan kapasitas, produk dan layanan yang inovatif, serta memberikan kontribusi sosial.

Hal ini terlihat dari pencapaian di sepanjang tahun 2018. Merck telah mulai mengimplementasikan fokus barunya untuk siap menghadapi masa depan. Perseroan fokus pada hal-hal yang penting seperti divestasi bisnis obat bebas (Consumer Health), meningkatkan pencapaian operasional yang dilanjutkan (bisnis obat resep (Divisi Biopharma) dan bahan baku, serta memaksimalkan kinerja pabrik dengan mengembangkan potensi ekspor. untuk pertama kalinya menggabungkan pelaporan tahunan dan laporan keberlanjutan.

Dr. Martin Feulner, Presiden Direktur PT Merck Tbk., menyebutkan, tahun 2018, Merck membukukan peningkatan laba karena adanya divestasi Consumer Health. Sementara untuk operasional yang dilanjutkan (segmen usaha obat resep dan Bahan Baku Obat/ BBO tetap menunjukkan kinerja positif secara konsisten.

Ke depan, perseroan akan terus melanjutkan fokus bisnis baru untuk mencapai target di tahun-tahun yang akan datang dengan mengembangkan seluruh sumber daya dan memperluas pasar di dalam dan di luar negeri, mengembangkan bisnis utama, meningkatkan kapasitas produksi, menyesuaikan dan mengoptimalkan produksi dan operasional berdasarkan permintaan pasar.

Kinerja keuangan Merck tahun buku 2018 tercatat laba Rp1,17 triliun atau melonjak 649% dari tahun lalu Rp156 miliar karena adanya laba dari penjualan operasional yang dihentikan sebesar Rp1,36 triliun. Laba per saham menjadi Rp2.597 pada 2018, melonjak hingga 704% dari Rp323 pada 2017.

Perseroan mencetak penjualan bersih sebesar Rp1,15 triliun, turun kurang dari 1% dari Rp1,16 triliun di 2017. Penurunan ini terutama disebabkan oleh pengalihan penjualan di bulan Desember 2018 dari operasi yang dihentikan yakni segmen usaha Consumer Health.

Namun, berdasarkan pencapaian operasional yang dilanjutkan (segmen usaha obat resep dan BBO), pendapatan meningkat dari Rp582 miliar pada 2017 menjadi Rp612 miliar pada 2018, laba usaha meningkat dari Rp42 miliar menjadi Rp47 miliar pada 2018 sementara laba sebelum pajak penghasilan meningkat dari Rp42 miliar menjadi Rp50 miliar pada 2018.

Divisi Biopharma Merck tidak hanya berkontribusi terhadap 45% total penjualan, namun juga mampu mengungguli pertumbuhan penjualan di pasar dengan mencatat pertumbuhan penjualan tertinggi dalam lima tahun terakhir, yaitu 27,0% di 2018 (IQVIA Q4 2018).

Selain itu, Divisi Biopharma mempertahankan daftar produk saat ini pada e-Katalog (10 SKU) dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN); memperluas penetrasi produk di pasar JKN sambil mengelola pasar swasta. Divisi Biopharma juga meluncurkan produk ekstensi lini baru pada 2018.

Kinerja dan kapasitas pabrik Merck memungkinkan untuk terus mengembangkan bisnis di masa depan dengan peningkatan potensi ekspor obat-obatan. Pada 2018 pasar ekspor berkontribusi 40% terhadap total volume penjualan, sementara 60% berasal dari pasar lokal.

Digitalisasi pabrik berjalan di jalur yang tepat dengan berjalannya proyek e-Road Map serta digitalisasi laboratorium QC. Pabrik Merck menjadi produsen penghubung yang memproduksi semua produk Consumer Health untuk P&G selama periode 3-5 tahun. Perseroan memiliki strategi untuk meningkatkan jumlah produk Biopharma yang akan diproduksi di Pabrik Pasar Rebo untuk pasar Asia Pasifik.

Bagaimana dengan Segmen Usaha Consumer Health? Sejalan dengan keputusan Grup Merck untuk memfokuskan strategi pada bisnis yang didorong oleh inovasi dan bertransformasi menjadi perusahaan sains dan teknologi terdepan, bisnis Consumer Health secara resmi dialihkan ke P&G pada 1 Desember 2018 dan semua proses transisi telah berjalan dengan lancar sesuai dengan aturan yang berlaku.

Lini bisnis yang berfokus pada BBO Merck telah berkembang dalam setahun terakhir. Perseroan akan memperkuat Bisnis BBO dan optimistis akan menambah pasar bahan baku obat di Indonesia dengan standar produk tinggi yang disertai dokumentasi yang komprehensif dan menyeluruh.

Untuk pertama kalinya pada 2019 ini, Merck memulai babak baru dengan menggabungkan pelaporan tahunan dan laporan keberlanjutan. Pendekatan holistik ini diambil untuk menggambarkan komitmen dalam memperhatikan keseimbangan antara pencapaian ekonomi, kinerja lingkungan terutama dalam operasional pabrik serta bagaimana memperlakuan sumber daya manusia dan pemangku kepentingan terkait. Laporan ini merupakan bentuk pemenuhan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 51/POJK.03/2017 terkait penerbitan Laporan Keberlanjutan perusahaan emiten.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved