Untuk memperkuat posisi di era digital, Allianz Indonesia melakukan berbagai automasi digital yang dinamis dan digitally-connected.Transformasi digital yang dilakukan adalah penyediaan platform dan integrasi berkelanjutan untuk menghadirkan fungsi baru bagi nasabah.

Sejak diresmikannya Allianz Innovation Lab di kantor pusat Allianz Indonesia pada Oktober 2019 lalu, secara konsisten perusahaan asuransi tersebut menghadirkan layanan yang berfokus pada customer centricity untuk mengedepankan digital customer experience.

Pada Februari 2019, Allianz meluncurkan Allianz Discover yaitu aplikasi digital untuk tenaga pemasar asuransi jiwa dan kesehatan (digital sales tools) yang memungkinkan calon nasabah menentukan perlindungan sesuai kebutuhan. Pada Mei 2019, Allianz mengeluarkan BukaProteksi, sebuah produk asuransi kesehatan yang dipasarkan melalui Bukalapak.

Hingga Oktober 2019, Allianz telah sepenuhnya menjalankan proses fully-automation di dua proses utama yakni proses pendaftaran nasabah baru dan proses klaim.

“Kami memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memiliki perlindungan asuransi hanya dalam hitungan menit, dimana sebelumnya proses ini dapat memakan waktu hingga hitungan hari,” jelas Mike Sutton, Chief Digital Officer Allianz Life Indonesia.

Per September 2019, proses automasi digital yang telah dijalankan selama sepanjang tahun 2019 menunjukkan tren positif. Pengajuan asuransi jiwa secara online melalui jalur distribusi offline yakni agen telah mencapai 88% dan bancassurance yang mencapai lebih dari 60%. Selain itu, Allianz Indonesia telah menerbitkan e-policy dengan porsi 40% dari seluruh polis baru. Komunikasi digital seperti pernyataan transaksi dan billing reminder telah mencapai hingga 87%. Di proses klaim online, sebanyak 95% klaim berhasil Allianz bayarkan dalam waktu 2×24 jam.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id