Financial Report Capital Market & Investment zkumparan

MDKA Targetkan Produksi 120 Ribu Ounces Emas Tahun ini

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menacatatkan produksi 16.585 ounces emas dan 2.489 ton tembaga pada Pada kuartal I/2021. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan dengan produksi pada Kuartal IV/2020 sebesar 5.355 ounces emas dan 1.017 ton tembaga.

Peningkatan tersebut dikarenakan perbaikan pelataran pelindian akibat insiden rekahan di Tambang Emas Tujuh Bukit dan peningkatan produksi di Tambang Tembaga Wetar. “MDKA menargetkan produksi 100.000-120.000 ounces emas dan 14.000-17.000 ton tembaga pada 2021,” kata Wakil Presiden Direktur MDKA, Simon James Milroy.

Pada Kuartal I/2021, MDKA mencatat pendapatan sebesar US$46,55 juta, aset perusahaan tercatat naik menjadi US$1,16 miliar dari US$929,61 juta pada Maret 2021. Selama tahun 2020, MDKA mencatatkan pendapatan sebesar US$321,86 juta atau lebih rendah 20,14% dibandingkan dengan 2019 sebesar US$402,03 juta. Adapun penurunan pendapatan terjadi karena pertama, selesainya proses integrasi dengan proyek AIM di akhir tahun 2020. Kedua, adanya insiden pergeseran permukaan tanah di heap leach pad di tambang emas Tujuh Bukit pada September 2020, yang berdampak kepada minimnya produksi dan juga penurunan penjualan di Kuartal IV 2020.

“Proses remediasi/perbaikan telah berjalan sejak kuartal IV 2020. Hasilnya, pada Januari 2021 proses produksi dari kegiatan heap leach telah dimulai meskipun belum beroperasi secara penuh. Proses remediasi/perbaikan sedang berjalan bertahap yang ditargetkan selesai di akhir kuartal II 2021 ini,” kata dia menambahkan. Lebih jauh, Simon mengatakan bahwa pihaknya telah merampungkanm kelayakan proyek Acid, Iron, Metal yang diharapkan dapat menambah pendapatan MDKA sebesar US$170 juta per tahun.

Sebelumnya, Perseroan telah menandatangani Perjanjian Usaha Patungan (JVA) untuk proyek AIM dengan Eternal Tsingshan Group Limited (Tsingshan). Para pihak tersebut mendirikan perusahaan patungan berbadan hukum Indonesia yakni PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI), untuk menjalankan dan mengoperasikan Proyek AIM. Dalam proyek ini, MDKA menguasai 80% saham, sementara 20% saham dimiliki Tsingshan. Proyek tersebut direncanakan akan memulai konstruksi pada kuartal II-2021 dan ditargetkan untuk memulai produksi pada Kuartal IV 2022.

Proyek AIM memiliki nilai bersih (NPV) sebesar US$407 juta berdasarkan tingkat diskonto 8% dan tingkat pengembalian internal (IRR) sebesar 26%. Sementara itu, MDKA menggelontorkan capital expenditure (capex) atau belanja modal sebesar US$290 juta untuk pembangunan awal proyek ini. MDKA diprediksi akan mendapatkan pendapatan tahunan sekitar sekitar US$170 juta selama lebih dari 20 tahun dari proyek tersebut.

Perseroan juga melakukan pre-feasibility study (studi pra kelayakan) untuk potensi Proyek Tembaga Tujuh Bukit, yang mengandung sumber daya 8,7 juta ton tembaga dan juga 28 juta ounces emas. “Pendapatan konsolidasi, EBITDA, dan laba diperkirakan meningkat di tahun 2021, seiring dengan operasi normal di Tambang Emas Tujuh Bukit pasca insiden rekahan heap leach yang diharapkan kembali normal mulai kuartal III 2021 serta peningkatan produksi tembaga dari Tambang Tembaga Wetar,” kata Simon menutup pembicaraan.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved