Capital Market & Investment Corporate Action zkumparan

MKNT Targetkan Pendapatan Rp 10 Triliun

PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT), optimistis bisa mengantongi laba bersih sebesar Rp90 miliar hingga Rp100 miliar. Perusahaan telekomunikasi yang fokus pada penjualan prepaid voucher dan SIM card Telkomsel ini, mengungkapkan, pencapaian tersebut akan didorong perolehan penjualan perseroan yang ditargetkan bisa menyentuh angka Rp9 triliun hingga Rp10 triliun di sepanjang tahun ini.

“Kami targetkan pendapatan Rp9 triliun -10 triliun di 2018 dengan pertumbuhan sebesar 50-60% dari tahun 2017 yang mungkin berkisar Rp6 triliun – 6,5 triliun,” kata Direktur PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk., Roby Tan.

Lebih jauh ia mengungkapkan, kontribusi pendapatan perusahaan masih akan didominasi oleh penjualan pulsa . Meskipun MKNT juga melakukan penjualan pada produk telekomunikasi seperti gawai (telepon seluler, smartphone, tablet/pad), namun pendapatan dari lini device masih kecil. “Penjualan kami 95% dari pulsa, kemudian 5% dari device,” jelasnya.

Tahun ini, ia membocorkan bahwa MKNT akan melakukana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) paling lambat di Kuartal III-2018 yang akan datang. Perusahaan ini berencana menerbitkan 2 miliar saham baru dengan 1,75 miliar waran dengan harga pelaksanaan masing-masing sebesar Rp 300. Dari aksi tersebut MKNT berharap bisa menghimpun pendanaan dari Rp 1 triliun hingga Rp 1,2 triliun. Mitra Komunikasi akan menggunakan dana hasil rights issue ini untuk penambahan modal kerja lima perusahaan yang diakuisisi oleh MKNT tahun lalu, yakni PT Kioson Komersial Indonesia, Catalyst, Arifindo Mandiri, Kasih Anugerah Kreasi, dan Graha Planet Nusantara.

Namun, Roby masih belum bisa menyebutkan berapa omzet pasti perseroan di tahun 2017. Ia memperkirakan omzet di 12 bulan tahun 2017 akan bisa melebihi Rp50 miliar. Pasalnya, hingga September 2017, omzet MKNT sudah menyentuh angka Rp37,2 miliar. Bila melihat angka tersebut, dirinya mengakui apabila margin laba bersih yang diterima perseroan masih terbilang kecil.”Margin perusahaan distribusi itu memang hanya sekitar 0,7 hingga 1,5 persen, mungkin 2% lah. Kami kemarin malah cuma 0,7% karena banyak melakukan akuisisi,” ucapnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved