Capital Market & Investment zkumparan

NH Korindo Sekuritas, Berbenah demi Milenial

Dhana Putrakusuma, Kepala Pemasaran Digital NH Korindo Sekuritas.
Dhana Putrakusuma, Kepala Pemasaran Digital NH Korindo Sekuritas.

Begitu mencium potensi peningkatan investor milenial pemula pada awal pandemi, manajemen NH Korindo Sekuritas bertindak cepat. Perusahaan sekuritas yang berdiri sejak 1990 ini segera membenahi lini digitalnya. Aplikasi online trading merek WinPro yang telah diluncurkan jauh sebelum pandemi di-rebranding menjadi NAIK. “Supaya lebih mudah untuk diingat, karena kata ‘Naik’ ini memberikan aura yang positif, seperti sahamnya naik,” kata Dhana Putrakusuma, Kepala Pemasaran Digital NH Korindo Sekuritas.

Tentu, bukan hanya rebranding yang dilakukan. Lini lain pun dibenahi. Dari sisi konten disajikan informasi analisis saham beserta rekomendasinya yang diulas dalam fitur one page review. Di dalamnya diberikan saran untuk buy, sell, atau hold dari saham yang dipilih. Juga terdapat indikator, baik teknis maupun fundamental, yang dikemas secara user friendly sehingga mudah dicerna investor pemula.

“Kalau di trading lain, mungkin ada yang namanya Robo Adviser yang isinya rekomendasi. Bedanya, kalau one page review ini selain rekomendasi, ada juga informasi komprehensif yang lebih mudah dicerna. Jadi, selain memudahkan, juga diberi edukasi. Misalnya, kami menjelaskan kenapa saham ‘A’ bagus, karena berdasarkan rating dan perhitungan kami demikian,” Dhana menjelaskan.

Selain konten, NH Korindo juga memberikan kemudahan lain. Di antaranya, layanan pembukaan akun secara online, menyertakan promo untuk meringankan investor pemula (fee transaksi 0,09% untuk beli dan 0,19% untuk jual) selama setahun, serta pembukaan setoran Rekening Dana Nasabah (RDN) hanya Rp 1 juta.

Adapun untuk urusan edukasi, Dhana menjelaskan, NH Korindo memaksimalkan media sosial. Mereka membuat konten edukasi melalui format video yang ditampilkan di YouTube. Ada dua program rutin yang diproduksi. Pertama, Pojok Saham, membahas per emiten mulai dari fundamental yang mendalam sampai teknis, serta fitur live setiap Kamis, agar bisa interaktif menampung pertanyaan tentang saham yang sedang diincar. Kedua, BSBC (Bincang Santai Bisa Cuan), berisi trik dan tips atau informasi terkait dengan saham, termasuk hal-hal mendasar seperti RDN, KSEI, dan IDX.

“Jadi, kami memberikan edukasi secara konten, dan ada juga yang bekerjasama dengan BEI untuk program Sekolah Pasar Modal. Intinya, program-program untuk edukasi kami memanfaatkan media sosial karena mengincar milenial yang mayoritas aktifnya di media sosial,” tuturnya.

Semua langkah yang dijalankan ini menunjukkan hasilnya. Jumlah investor ritel NH Korindo terus meningkat. “Secara spesifik, kenaikan transaksi pada online trading, saya belum bisa bilang. Tetapi, yang jelas in total number kami naik 291% dari Januari 2020 ke Januari 2021,” ungkapnya. Transaksi per Januari 2020 mencapai Rp 1,6 triliun, sementara Januari 2021 sebesar Rp 6,2 triliun. Kemudian, jika dilihat dari pembukaan akun, tercatat pembukaan akun secara online menyumbang 90% dari total nasabah baru.

Dhana mengungkapkan bahwa mayoritas nasabah yang membuka akun secara online berasal dari generasi milenial. Rinciannya: 50,7% usia 25-34 tahun, sementara usia 35-44 tahun porsinya 26,15%. “Jadi, bisa dibilang 76% di bawah 45 tahun. Ini (artinya) targetting campaign kami cukup pas, terlihat representatif dari data tersebut,” ujarnya.

Lalu, bagaimana ke depannya?

Hingga akhir 2021, NH Korindo menargetkan jumlah investor baru tumbuh 700% atau sekitar 20 ribuan nasabah. Sementara transaksi ditargetkan tumbuh 150%. Menurut Dhana, tantangan ke depan tetap berada pada edukasi dan literasi yang seluas-luasnya, mengingat para investor pemula masih belum memiliki pengetahuan yang tepat tentang cara kerja investasi sehingga rentan penipuan dan rayuan tak berdasar yang sering disebut pompom.

“Hype tentang saham ini kan sekarang sudah ke semua kalangan. Bagaimana supaya orang tidak tergiur akan keuntungan cepat atau persen keuntungan yang tidak masuk akal, ini yang menjadi PR (pekerjaan rumah) perusahaan yang bergerak di bidang investasi. Dengan adanya edukasi, diharapkan masyarakat bisa tahu mana investasi yang benar, mana yang bodong,” kata Dhana. (*)

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved