Capital Market & Investment zkumparan

Nusantara Pelabuhan Mengantongi Pendapatan Rp 1 Triliun

Nusantara Pelabuhan Mengantongi Pendapatan Rp 1 Triliun
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok. (Foto : Nusantara Pelabuhan)

PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk membukukan pendapatan di 2021 senilai Rp 1,3 triliun atau naik sebesar 2,2% dibandingkan periode yang di tahun sebelumnya. Pendapatan emiten bersandi PORT ini didorong oleh peningkatan kegiatan bongkar muat petikemas sepanjang tahun lalu itu. Volume bongkar muat petikemas domestik di terminal yang dikelola PORT mengalami kenaikan sebesar 18,6%. Peningkatan aktivitas bongkar muat petikemas domestik yang dilakukan oleh perseroan ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan peningkatan aktivitas bongkar muat di seluruh Pelabuhan Tanjung Priok yaitu sekitar 14,3%.

Pangsa pasar PORTdi terminal domestik pelabuhan terbesar di Indonesia, Tanjung Priok itu meningkat yang merupakan salah satu faktor penunjang kenaikan kinerja pendapatan di 2021 di segmen jasa pelabuhan (port services) menjadi sebesar Rp 1,2 triliun atau, naik 8,51 % dibanding pendapatan segmen ini di 2020.

Direktur Utama PORT Paul Krisnadi, menyatakan trafik bongkar muat petikemas dalam negeri tidak menurun sejak adanya pandemi, malahan di 2021 meningkat sekitar 10% dibandingkan dengan tahun 2020. “Hal ini menunjukkan kegiatan ekonomi dalam negeri selama masa pandemi berjalan cukup lancar. Sepanjang tahun lalu, perseroan tetap berfokus untuk meningkatkan efisiensi dan mengontrol biaya operasi dan tetap meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan untuk memastikan agar throughput dapat dipertahankan dalam menghadapi berbagai tantangan,” ujar Paul, Selasa (5/4/2022).

Operator terminal petikemas serta pengadaan dan pemeliharaan alat-alat pelabuhan ini berhasil mengimplementasikan efisiensi n di semua lini usahanya. PORT berhasil mempertahankan beban langsung pada Rp1,1 triliun sama dengan pencapaian di akhir 2020, sehingga laba bruto meningkat 23% menjadi Rp 201 miliar dibandingkan Rp163 miliar di 2020. Laba usaha pada 2021 itu mencapai Rp 30 miliar dan rugi tahun berjalan di Rp 83 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya rugi selisih kurs ditahun 2021 sebesar Rp 43 miliar. Sedangkan keuntungan selisih kurs di 2020 sebesar Rp 12 miliar.

Paul menyebutkan komoditas yang dimuat petikemas yang dikelola oleh PORT itu mayoritas adalah barang-barang manufaktur dan consumer goods. Dari petikemas internasional juga ada bahan atau komponen untuk industri dalam negeri. Disisi lain, untuk catatan trafik petikemas internasional yang dikelola oleh perseroan sepanjang tahun 2021 terjadi penurunan sebesar 1,9% dimana volume petikemas internasional secara nasional naik sebesar 10,6%. “Meskipun trafik petikemas internasional PORT terjadi sedikit penurunan sepanjang tahun 2021, namun PORT optimis trafik bongkar muat petikemas internasional pada tahun ini dapat kembali tumbuh,” ungkapnya.

Hal tersebut dilihat dari trafik bongkar muat di pelabuhan internasional sepanjang kuartal pertama tahun 2022 yang telah kembali pulih seperti dengan trafik tahun 2019 sebelum adanya pandemi Covid-19. Hal ini menggambarkan bahwa masalah kekurangan petikemas yang mulai terjadi pada kuartal keempat tahun 2020 sudah teratasi. “Kami berharap kinerja keuangan kami juga akan terus membaik di masa mendatang,” sebut Paul. Harga saham PORT pada penutupan perdagangan di Selasa pekan ini menjadi Rp 610, naik 3,39% dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved