Capital Market & Investment zkumparan

Pemerintah Rilis SR013, Tasya Kesengsem Sukuk Ritel

(Kanan atas) Tasya Kamila di sela-sela peluncuran virtual SR013 di Jakarta, Jum’at ,28 Agustus 2020. (Tangkapan layar : Vicky Rachman/SWA).

Pemerintah membuka masa penawaran sekaligus peluncuran virtual sukuk ritel seri SR013 kepada investor di Jakarta, Jum’at, (28/8/2020). Masa penawaran SR013 digelar sejak hari ini hingga 23 September 2020. SR013 memiliki tenor 3 tahun, dan menawarkan tingkat imbalan/kupon tetap sebesar 6,05% per tahun. Tujuan penerbitan SR013 yang membidik investor ritel adalah upaya Pemerintah untuk melakukan diversifikasi instrumen pembiayaan APBN, memperluas basis investor di pasar domestik, mendukung pengembangan pasar keuangan syariah, dan memperkuat pasar modal Indonesia dengan mendorong transformasi masyarakat dari saving-oriented society menuju investment-oriented society.

Luky Alfirman, Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), mengatakan pemerintah menetapkan imbal hasil SR013 sebesar 6,05%. “Dan bisa diperdagangkan meski ada holding period selama dua bulan, sukuk ritel ini bersifat syariah,” ujar Luky di sela-sela peluncuran virtual SR013 pada Jum’at ini.

Tasya Kamila, aktris, penyanyi, dan bintang iklan, mengatakan sukuk ritel merupakan salah satu produk investasi yang diminati. “Sukuk ritel menjadi salah satu instrumen investasi di portofolioku,” ujar Tasya yang dikenal sebangai bintang cilik yang melantunkan lagu Anak Gembala. Tasya mengapresiasi pemerintah yang merancang sukuk ritel sebagai sumber pendanaan untuk beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Tasya adalah salah satu penerima beasiswa LPDP.

Pemerintah menyodorkan SR013 sebagai instrumen investasi yang diterbitkan dalam bentuk tanpa warkat dan dapat diperdagangkan (tradable) di pasar sekunder sampai dengan jatuh temponya yakni 3 tahun.

Aidil Akbar, perencana keuangan, menuturkan investasi sukuk ritel cocok bagi investor pemula ataupun investor ritel karena modal awal untuk membeli sukuk ini sangat terjangkau, yakni mulai dari Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar, cocok untuk investor yang profil risikonya konservatif lantaran pembayaran imbal hasil dan pokok sampai dengan jatuh tempo dijamin oleh Undang-Undang SBSN dan dananya disediakan dalam APBN setiap tahunnya. “Berinvestasi di SR013 dari segi perencanaan keuangan, cocok untuk dipersiapkan sebagai dana taktis, dana darurat dan dana jangka pendek, tingkat bunganya relatif lebih tinggi dari rata-rata bunga deposito yang kisarannya 5,25% per tahun,” tutur Aidil.

Aidil menyatakan respon investor dari generasi milenial terhadap sukuk ritel atau obligasi ritel sangat positif. “Mereka (investor milenial) sangat bangga membantu negara, investor milenial punya nasionalisme yang tinggi yang membantu negara dengan berinvestasi di sukuk ritel dan obligasi ritel,” ungkap Aidil.

Dwi Irianti Hadiningdyah, Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, menambahkan target awal pemesanan SR013 ini sekitar Rp 5 triliun. “Target penjualan sukuk ritel ini menunggu proyeksi 31 mitra distribusi, untuk target awal yang ditargetkan pemerintah sekitar Rp 5 triliun,” tutur Dwi. SR013 ini dapat memberikan alternatif investasi yang aman bagi masyarakat, mendukung terwujudnya keuangan inklusif, serta memenuhi sebagian pembiayaan pembangunan berbagai proyek/kegiatan APBN 2020. Melalui SR013, pemerintah turut memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berinvestasi sekaligus berpartisipasi dalam mendukung pembangunan nasional. Pokok-pokok ketentuan dan persyaratan SR013, diantaranya tanpa warkat, dapat diperdagangkan di pasar sekunder (tradable) sejak 11 Desember 2020 dan hanya dapat diperdagangkan antar investor domestik

Proses pemesanan pembelian SR013 dilakukan secara online melalui 4 tahap, yaitu registrasi/pendaftaran, pemesanan, pembayaran, dan setelmen. Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan mitra distribusi yang memiliki interface dengan sistem e-SBN. Sebelumnya, pemerintah merilis SR012 pada Maret 2020 yang memiliki kupon sebesar 6,3% dengan tenor 3 tahun.

Adapun, 31 mitra distribusi SR013 yang telah ditunjuk oleh pemerintah, yaitu:1. PT. Bank Central Asia Tbk2. PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk3. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk4. PT. Bank Permata Tbk5. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk6. PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk7. PT. Bank Danamon Indonesia Tbk8. PT. Bank Maybank Indonesia Tbk9. PT. Bank Panin Tbk10. PT. Bank CIMB Niaga Tbk11. PT. Bank DBS Indonesia12. PT. Bank OCBC NISP Tbk13. PT. Bank HSBC Indonesia14. PT. Bank Commonwealth15. PT. Bank UOB Indonesia16. PT. Bank Mega Tbk17. PT. Bank Syariah Mandiri18. PT. Bank BRISyariah Tbk19. PT. Bank Muamalat Tbk20. PT. Bank BNI Syariah21. PT. Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk22. PT. Danareksa Sekuritas23. PT. Bahana Sekuritas24. PT. Mandiri Sekuritas25. PT. Sinarmas Sekuritas26. PT. Bareksa Portal Investasi27. PT. Star Mercato Capitale (Tanamduit)28. PT. Nusantara Sejahtera Investama (Invisee)29. PT. Investree Radhika Jaya30. PT. Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku)31. PT. Lunaria Annua Teknologi (Koinworks)

www.swa.co.id

# Tag


    © 2023-2024 SWA Media Inc.

    All Right Reserved