Financial Report Capital Market & Investment zkumparan

Penjualan Perhiasan Emas Hartadinata Melonjak 300% Saat Lebaran

Penjualan Perhiasan Emas Hartadinata Melonjak 300% Saat Lebaran
Sandra Sunanto, Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk. (ke-2 dari kiri)

Hari Raya Idul Fitri menjadi berkah tahunan bagi PT Hartadinata Abadi Tbk, produsen dan penyedia perhiasan emas terintegrasi di Indonesia. Produsen perhiasan emas yang bermarkas di Bandung ini selalu kewalahan melayani pembeli di hari Lebaran, karena omset melonjak 300% dari hari biasa. “Sehingga penjualan Lebaran itu memberikan kontribusi 60% dari total penjualan kami,” ujar Sandra Sunanto, Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk. di sela paparan publik di Jakarta (11/6/2019).

Penjualan Hartadinata sepanjang tahun buku 2018 tercatat tumbuh 10,6% menjadi Rp 2,746 triliun. Hal ini didorong oleh kenaikan harga emas selama tahun 2018 dan peningkatan volume penjualan kepada pihak wholesaler sebesar 3% maupun penjualan dari toko milik sendiri sebesar 2,1% dari total pendapatan perseroan. Dengan pertumbuhan pendapatan yang dialami selama tahun 2018, perseroan berhasil meningkatkan laba sebelum pajak tahun berjalan mencapai Rp 165,8 miliar atau meningkat sebesar 12,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 147,2 miliar. Alhasil, perseroan mampu mencetak laba bersih di tahun 2018 menjadi sebesar Rp 123,8 miliar.

“Kami berkomitmen membangun citra Indonesia, bereputasi dan berkontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sepanjang tahun 2018, perseroan sudah memperluas jaringan distribusi sampai ke kota Medan dan Madura serta menambah jaringan distribusi retail di Jakarta dan Batam. Rencana ke depan, perseroan akan terus memperkuat penetrasi pasar melalui perluasan jaringan ritel maupun wholesaler ke seluruh kota-kota di Indonesia,” ujar Sandra.

Selama tahun 2018, peningkatan penjualan masih didominasi oleh pasar perhiasan kadar rendah untuk segmen kelas menengah bawah yang berkontribusi 60,1% terhadap total produk yang dipasarkan perseroan. Tingginya kontribusi kelas menengah bawah, membuat perseroan mempertimbangan untuk tetap mempertahankan penetrasi produk dipasar kelas ini. Atas pencapaian tersebut, perseroan telah melakukan penetrasi pasar dan product and market development. Selain itu, perseroan juga memperkuat Divisi Research and Design guna meningkatkan kualitas produk serta menambah cakupan pasar melalui grosir/ritel baru dan toko-toko sendiri bermerk ACC.

Saat ini, perseroan telah membuka 8 toko perhiasan emas baru selama tahun 2018 yang terdiri dari 5 toko ACC baru di Topaz Residence Bandung, Metro Pasar Atom Jakarta, Sampang, Pasean Madura dan Mega Mall Batam Center, serta 3 toko ACC di Grage Mall Cirebon, Solo Square, dan Medan Fair Plaza yang bekerja sama dengan Matahari Department Store untuk meningkatkan daya saing dengan memasuki pasar-pasar baru di seluruh kota-kota di Indonesia.

Pertumbuhan penjualan perhiasan dipengaruhi dua faktor yaitu faktor ekonomi dan faktor daya beli. Untuk merespon pangsa pasar yang semakin terbuka lebar, perseroan menerapkan strategi memperkuat branding.

“Pada 2018, perseroan memperkenalkan brand ambassador untuk pertama kalinya, yaitu penyanyi Rossa yang dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia dan mampu memrepresentasikan imej perseroan. Selain itu, perseroan juga menaikkan kualitas layanan terhadap para pelanggan melalui para tenaga penjual perseroan, pengembangan produk yang intensif dengan mengedepankan keunggulan atau keunikan produk perseroan, serta penggunaan teknologi untuk menunjang aktivitas pemasaran melalui aplikasi hrta.store pangsa pasar sama seperti tahun lalu, “ tambah Sandra.

Sandra mengungkapkan, dana yang didapatkan dari initial public offering (IPO) sebesar Rp 314,7 miliar sudah terealisasi sepenuhnya untuk modal kerja sebesar Rp 130,6 miliar, belanja modal sebesar Rp 18,7 miliar, pengembangan e-commerce sebesar Rp 6,2 miliar, dan pembayaran pinjaman kredit modal kerja sebesar Rp 159,3 miliar.

Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Hartadinata juga memutuskan bahwa penggunaan laba bersih perseroan diperuntukkan untuk dividen tunai kepada para pemegang saham perseroan sebesar Rp 32,2 miliar, cicilan dana cadangan Rp24,7 miliar dan modal kerja perseroan sebesar Rp 66,8 miliar yang dicatat sebagai laba yang ditahan.

“Tahun lalu Hartadinata membagikan dividen Rp6 per lembar saham dan tahun ini ada kenaikan menjadi Rp7 per lembar saham,” ujar Sandra lagi. Sejak didirikan sejak 28 tahun silam, Hartadinata telah bekerja sama dengan lebih dari 600 toko emas di seluruh Indonesia, memiliki empat pabrik dan beberapa toko ritel sendiri.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved