Capital Market & Investment

Penyajian Informasi Emiten Berstandar Global Memudahkan Pemodal

Penyajian Informasi Emiten Berstandar Global Memudahkan Pemodal

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan implementasi pelaporan keuangan emiten berbasis Extensible Business Reporting Language (XBRL) akan diimpelementasikan bertahap. Tahap pertama bursa akan mengimplementasikan laporan kuantitatif. Tahapan kedua adalah laporan kualitatif. Otoritas bursa berharap pelaksanaan XBRL akan memangkas waktu pendistribusian dan analisa laporan keuangan yang disampaikan emiten ke BEI. Nantinya, pelaksanaan XBRL akan membantu investor dalam menetapkan keputusan berinvestasi. Atau mempermudah regulator menganalisa laporan yang disampaikan emiten.

Otoritas bursa menyakini informasi yang cepat dan kurat serta dapat diandalkan sangat dibutuhkan pelaku pasar seiring dengan perkembangan industri pasar modal di Indonesia. Informasi harus bersifat efisien, mudah diolah, serta mudah dipahami oleh investor global. Untuk itu, standar penyajian dan sistem pendistribusiannya harus disesuaikan dengan standar internasional. Berpijak dari hal tersebut, BEI menggelar acara bertajuk XBRL Asia Roundtable (XART) pada 19 Agustus 2015.

Kegiatan ini merupakan pertemuan dengan negara-negara pengguna sistem XBRL. Sekretaris Perusahaan BEI, Irmawati Amran mengatakan acara ini merupakan wadah untuk bertukar wawasan serta pengembangan terkait sistem XBRL di masing-masing negara. “BEI diberi kepercayaan oleh XBRL Asia dan XBRL International Inc. untuk menjadi tuan rumah XBRL Asia Rountable 2015,” katanya di Jakarta, Rabu (19/8/2015).

PT Bursa Efek Indonesia Berharap XBRL Mempermudah Keputusan Berinvestasi Investor. (Ilustrasi Foto : Vicky Rachman/SWA)

PT Bursa Efek Indonesia Berharap XBRL Mempermudah Keputusan Berinvestasi Investor. (Ilustrasi Foto : Vicky Rachman/SWA)

Negara yang tergabung di XBRL adalah Jepang, Singapura, India, Korea Selatan, China dan Indonesia. Sedangkan negara non-member terdiri dari Thailand, Malaysia, Filipina dan Taiwan. “Selain bertukar wawasan, BEI berharap penyelenggaraan acara ini dapat meningkatkan kerjasama antar negara Asia serta meningkatkan eksistensi nama Indonesia di tingkat regional dan internasional,” jelas Irmawati.

BEI bergabung dengan XBRL Internasional pada 26 Februari 2015. Kemudian resmi menggunakan sistem tersebut sejak 22 Juni tahun ini. Irmawati menuturkan dengan penerapan sistem XBRL diharapkan memudahkan investor mengolah informasi yang disampakaikan oleh perusahaan tercatat untuk kemudian mengambil keputusan. Penerapan XBRL di BEI diharapkan dapat mempermudah investor melakukan pengambilan keputusan dan mengolah informasi yang disampaikan emiten.

“Pengembangan dan implementasi XBRL juga merupakan salah satu strategi BEI untuk mempercepat langkah menuju visinya, menjadi bursa efek dengan kredibilitas tingkat dunia,” papar dia.

Sejalan dengan XART 2105, BEI juga mengadakan Indonesia National XBRL Conference yang dihelat pada 19-20 Agustus 2015. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman publik terkait penggunaan dan pengembangan XBRL di Indonesia. XBRL adalah sebuah bahasa komunikasi elektronik yang secara universal digunakan untuk transmisi dan pertukaran informasi bisnis, yang menyempurnakan proses persiapan, analisis dan akurasi untuk berbagai pihak yang menyediakan dan menggunakan informasi bisnis. Sebuah institusi dapat mempersiapkan sebuah pelaporan informasi dengan berbasis XBRL tersebut. “Penerapan XBRL di BEI diharapkan dapat mempermudah investor melakukan pengambilan keputusan dan mengolah informasi yang disampaikan perusahaan tercatat, meningkatkan analyst coverage, serta menambah basis investor,” ujar Irmawati.

Manfaat dari penggunaan XBRL ialah untuk meningkatkan efisiensi, kecepatan dan mengotomasikan pengolahan data yang dapat menunjang proses analisa dan kualitas informasi yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan perusahaan. Saat ini, XBRL telah digunakan dalam proses pelaporan di berbagai sektor termasuk perbankan, asuransi, regulator sekuritas, data provider dan perpajakan.

Manfaatnya untuk menyempurnakan proses pengumpulan data pelaporan emiten supaya lebih efisien, komprehensif, dan dapat diandalkan informasinya. Kemudian, bisa meningkatkan daya saing produk-produk data yang ditawarkan kepada investor institusi dan swasta. Atau, memperkokoh keterbukaan dan keutuhan informasi pasar modal, serta meningkatkan pelayanan untuk semua konsumen informasi pasar modal.

XBRL diciptakan secara spesifik untuk mengkomunikasikan informasi antara pihak bisnis dan pengguna informasi keuangan seperti analis, investor dan regulator, dengan menyajikan format elektronik yang sudah distandarisasi untuk digunakan dalam pelaporan bisnis. XBRL tidak mengubah informasi yang dilaporkan, namun hanya mengubah mekanisme informasi tersebut dilaporkan. Sebuah perusahaan dapat mempersiapkan sebuah format pelaporan berbasis XBRL dengan merujuk pada suatu standar peraturan dan prosedur tertentu yang berlaku. Dalam pengembangan dan implementasi XBRL tersebut, telah dilaksanakan identifikasi kebutuhan informasi yang perlu disajikan, yang disebut Taksonomi.

Taksonomi XBRL adalah sebuah kamus yang digunakan dalam format XBRL. Kamus ini adalah skema kategorisasi yang mendefinisikan tag khusus untuk setiap elemen data keuangan, contohnya laba bersih. Yurisdiksi nasional memiliki peraturan akuntansi yang berbeda, sehingga masing-masing yurisdiksi nasional dapat memiliki taksonomi tersendiri untuk pelaporan keuangan. Berbagai macam organisasi termasuk regulator, industri tertentu atau bahkan perusahaan, juga memerlukan taksonomi untuk memenuhi kebutuhan pelaporan bisnis mereka. Sebuah taksonomi khusus juga dapat dirancang untuk mendukung pengumpulan data dan pelaporan internal dalam sebuah organisasi.

Laporan bisnis yang disajikan dalam format XBRL dinamakan sebagai instance document. Informasi yang terdapat dalam instance document dapat digunakan secara interaktif, sebab data dalam instance document tersebut dapat diakses, diekstrak dan diproses secara elektronik. Tag identifikasi yang diterapkan pada elemen-elemen tersebut memungkinkan data yang terkait dapat diproses secara efisien oleh sebuah perangkat lunak komputer.

XBRL dapat menyuguhkan elemen-elemen tersebut saling berkaitan. Kemampuan ini juga dapat menjelaskan bagaimana elemen tersebut dihitung dan mengidentifikasikan elemen tersebut masuk ke dalam kelompok tertentu. Hal yang terpenting adalah, XBRL mudah untuk diperluas, sehingga perusahaan dan organisasi lain dapat menyesuaikan kegunaannya dengan berbagai jenis kebutuhan.

Struktur XBRL memungkinkan penanganan yang sangat efisien atas data bisnis dengan menggunakan aplikasi komputer. Kemampuan ini mendukung semua kinerja yang terlibat dalam menyusun, menyimpan dan menggunakan data bisnis. Informasi tersebut dapat dikonversi menjadi XBRL oleh proses pemetaan sesuai atau yang dihasilkan oleh perangkat lunak. Kemudian informasi tersebut dapat dicari dan dianalisa dengan sebuah perangkat lunak komputer. Jadi, XBRL bukanlah sebuah merek software atau aplikasi, bukan suatu standar akuntansi baru, mengubah format pelaporan dan bukan pula chart of accounts serta alat penerjemah chart of accounts. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved