PT NFC Indonesia Tbk menawarkan hingga 166.667.500 saham baru yang setara dengan 25.0% dari modal disetor, dengan harga saham penawaran umum perdana (IPO) berkisar antara Rp 1.500 dan Rp 2.000 per saham. PT Kresna Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dan PT Sinarmas Sekuritas ditunjuk NFC sebagai penjamin pelaksana emisi saham.

NFC melakukan IPO sebagai strategi awal untuk mempercepat perkembangan usaha menjadi digital exchange hub terbesar di Indonesia. Tujuannya, agar NFC dapat berperan penting dalam keseharian gaya hidup masyarakat Indonesia yang tech–savvy. Dengan dana yang diperoleh melalui IPO, NFC berencana untuk menggunakan 60% untuk modal kerja, 30% untuk beragam investasi digital termasuk perkembangan TI, dan 10% sisanya untuk investasi pada sumber daya manusia.

Sebagai digital exchange hub, NFC memanfaatkan revolusi Application Programming Interface (API) yang memungkinkan NFC untuk menghubungkan dan mengoperasikan big data dari beragam lini usaha. Melalui model usaha ini, NFC dapat memberikan pengalaman yang terkurasi bagi setiap konsumennya.

Saat ini, NFC mengoperasikan dua lini usaha: bursa digital (digital exchange) dan media & hiburan. NFC juga memperkenalkan NFCXC, marketplace pulsa real–time untuk usaha bursa digitalnya sedangkan untuk usaha media dan hiburan, NFC, melalui anak usahanya PT Oona Media Indonesia, memperkenalkan OONA TV, aplikasi hiburan TV dan video gratis. Kedepannya, NFC berencana untuk merambah ke bursa digital lainnya.

“Dengan keberadaan Indonesia pada peringkat ke-4 di dunia sebagai salah satu negara dengan jumlah perusahaan rintisan (startup) terbanyak (1.705 perusahaan), NFC memiliki urgensi untuk membedakan diri dari perusahaan startup lainnya. Penggunaan API yang revolusioner yang dirancang khusus untuk NFC merupakan salah satu strategi kami untuk menjadi berbeda di industri ini. Dengan NFCXC dan OONA TV, kami mempertegas profil NFC dalam industri digital Indonesia,” ujar Abraham Theofilus, Presiden Direktur NFC.

“Melalui NFCXC, kami menghadirkan sebuah solusi real-time untuk mengatasi masalah distribusi pulsa di pasar tradisional. Saat ini, distribusi pulsa seringkali mengalami ketimbangan antara ketersediaan pasokan dengan jumlah permintaan di pasar, dikarenakan mekanisme distribusi yang bersifat mingguan dan berbasis wilayah; melalui NFCXC, likuiditas pulsa di pasar akan terjamin,” ungkapnya.

Mengingat NFCXC adalah real-time platform, NFCXC juga membukakan akses bagi seluruh agen dan dealer untuk mendapatkan infomasi harga pulsa secara transparan. Sebagai salah satu upaya untuk menegaskan posisi kami di industri ini, NFCXC akan berperan sebagai pelopor di pasar digital yang menyediakan solusi guna memperbaiki inefisiensi di pasar pulsa tradisional Indonesia.

OONA TV yang diperkenalkan sebagai aplikasi Over-the-Top (OTT) canggih yang menawarkan berbagai tambahan aplikasi menarik serta fitur TV interaktif dengan konten gratis sesuai minat pengguna aplikasi. OONA TV juga akan memberikan pengalaman yang menarik kepada 74,6% masyarakat Indonesia kelas menengah ke bawah yang mengakses internet, dan 43,0% masyarakat Indonesia yang mengunakan mobile phone untuk video streaming—data dari Wearesocial, Hootsuite dan Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII). Diperkuat oleh teknologi terdepan seperti Artificial Intelligence (AI) Chatbot, advertising programmatic engine dan mobile engagement advertising rewards, OONA TV berbeda dengan pemain lainnya di industri media dan hiburan.’

“Sebagai perusahaan platform bursa digital paling inovatif yang menjadi perusahaan publik, kami percaya ini hanyalah sebuah awal. Didukung dengan beragam inovasi yang akan dihadirkan oleh NFC kedepannya seperti Bursa Iklan Digital, Bursa Platform Komunikasi dan bursa digital lainnya ke pasar, NFC sedang dalam perjalanan untuk menciptakan salah satu digital exchange hub terbesar di Indonesia,” ujar Suryandy Jahja, Chairman NFC.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id