Personal Finance

Alon-alon Asal Kelakon Investasi di Tahun Kambing Kayu

Alon-alon Asal Kelakon Investasi di Tahun Kambing Kayu

Perlahan-lahan dalam berinvestasi demi memetik keuntungan yang memadai, itulah pesan dari ahli fengshui Jenie Kumala Dewi dalam seminar yang digelar AKR Land, di Jakarta. Lebih lanjut Jenie memaparkan, jika ingin memulai bisnis di tahun kambing kayu 2015 ini, maka harus mewaspadai beberapa prospek jenis usaha yang cocok di tahun ini, termasuk investasi di bidang properti. Menurutnya, investor harus cermat dan lebih bersabar tidak terburu-buru ingin menangguk keuntungan.

Jenie memaparkan, tahun 2014 yang bershio kuda kayu yang sudah lewat adalah tahun kerja keras yang bisa menjadi pelajaran untuk 2015. Kuda memiliki unsur api sehingga membuat suasana panas. Selain iklim yang panas, ada banyak hal yang bisa menimbulkan emosi dan membuat semua orang lelah. “ Bagi para pelaku ekonomi, tahun 2014 merupakan tahun yang melelahkan. Situasi politik juga diwarnai berbagai silang pendapat, terutama terkait Pilpres yang menguras emosi,” jelas Jenie.

AKR Land

Sementara, tahun 2015 berbeda dengan 2014. Dewi menganalisis, sepanjang tahun ini, yang bekerja adalah unsur kayu ranting pohon dan tanah kebun. “Ada sedikit energi api tersembunyi, namun tidak sepanas tahun lalu. Sepanjang 2015 ini, kayu atau tanaman bisa bertumbuh. Jadi aktivitas ekonomi di tahun ini bisa bertumbuh,” ujarnya.

Lebih lanjut Jenie menjelaskan, kambing adalah tanda ke-8 dari penanggalan China yang terdiri dari 12 shio. Dalam budaya China, angka delapan adalah angka peruntungan serta lambang harmoni dan ketenangan. Bila tahun sebelumnya adalah tahun kuda yang dikenal sebagai tahun penuh kompetisi dan persaingan, tahun kambing adalah tahun ketenangan karena berhasil melewati persaingan. Namun, karena tenang dan damai, ada kecenderungan aktivitas akan berjalan agak lambat dan sedikit tidak cepat berubah atau tidak terlalu dinamis.

Jenie menguraikan, sejumlah bisnis yang akan menguntungkan pada tahun 2015, diantaranya; properti, bahan bangunan, renovasi rumah, pendidikan, komunikasi, real estate, elektronik, keamanan rumah, energi, bisnis makanan, bisnis pameran, mobil, pertambangan, serta perbankan dan keuangan. “Bisnis properti diperkirakan bersinar di tahun 2015. Besarnya permintaan membuat harga properti bakal tetap tinggi, meski ada perlambatan dalam penyaluran kredit properti,”Jenie memperkirakan.

Prediksi senada mengenai industri properti juga datang dari Ali Tranghanda, Direktur Indonesia Property Watch (IPW) yang dikutip dari laman resmi IPW. Tahun 2015 diprediksi akan menjadi titik terendah pasar properti di Indonesia. Pasalnya, industri properti di Indonesia kembali harus diuji, mulai dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, hingga kenaikan BI rate. “Tahun 2014 pasar properti memang mengalami perlambatan. Kenaikan BBM disusul dengan naiknya BI Rate menjadi 7,75 persen membuat pasar properti semakin berat. Sampai triwulan III 2014 telah terjadi penurunan penjualan lebih dari 69 persen dibandingkan triwulan III 2013,”ujar nya.

Ali memperkirakan, setiap kenaikan sebesar 1 persen suku bunga akan menurunkan daya beli sebesar 4-5 persen. Namun demikian dengan adanya multiplier effect dari BBM dan perlambatan properti saat itu, diperkirakan terjadi penurunan daya beli minimal 30 persen. Ali menghimbau agar di tahun 2015, para pengembang lebih waspada untuk ekspansi, baik untuk segmen menengah atau atas.

Lepas dari kekhawatiran beberapa kalangan, Widijanto, Direktur AKR Land tetap menebarkan optimisme. “Pemerintah Jokowi sudah berkomitmen untuk membangun infrastruktur di seluruh Indonesia,” ujarnya. Ia mengingatkan pada upaya Pemerintah yang mengurangi subsidi BBM untuk dialihkan pada upaya pembangunan. Ada dana sekitar Rp 290,3 triliun yang akan dialokasikan untuk membangun lapangan udara, pelabuhan laut dalam, jaringan kereta api serta prasarana lainnya.

Widijanto tetap yakin bahwa ekonomi akan tumbuh dengan cepat pada waktunya. Karena itu ia menambahkan, “AKR Land konsisten pada rencana yang telah ditetapkan, kami yakin pasar akan tetap merespon produk kami dengan baik, ” ujar Widijanto. Optimisme ini mengemuka saat Widijanto membicarakan Gallery West, yakni komplek properti Super Block yang sedang dibangun AKR Land di New CBD kawasan Kebon Jeruk – Jakarta Barat.

Komplek ini berdiri di atas tanah seluas sekitar 2 Ha. AKR Land merencanakan untuk membangun 2 tower, yakni apartemen dan perkantoran, serta dilengkapi dengan fasilitas seperti: hotel bertaraf internasional, museum galeri seni, galeri mobil mewah, commercial area, serta gedung parkir dengan kapasitas kurang lebih 1000 mobil. Lokasinya yang sangat strategis, merupakan new central business district (CBD) di Jakarta Barat, berada persis di pinggir jalan Panjang no. 5, Kebon Jeruk dan dekat dengan pintu tol.

AKR Land tetap memegang komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi customer, dan menekankan bahwa pembangunan Gallery West tetap sesuai jadual. Serah terima unit kepada customer akan dilakukan secara bertahap mulai bulan Juni 2016, dengan grace period selama 120 hari.

Widijanto mengingatkan, mungkin saja 2015 merupakan tahun yang penuh tantangan baru, namun pada dasarnya setiap pelaku usaha harus selalu siap. Sehingga pada saat perekonomian membaik dan tumbuh dengan cepat, pelaku usaha juga sudah siap untuk berlari kencang. Sebagai penutup Widijanto sependapat dengan pernyataan Jenie, “Saya setuju jika sekarang saatnya menanam. Ambilah kesempatan untuk mulai melakukan investasi yang berarti. Memang sebaiknya tidak berharap bisa memetik hasil secara instan. Lakukan semuanya dengan perlahan, namun pasti,” pungkasnya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved