Personal Finance

Aset Dana Pensiun Indonesia Mencapai Rp 150 Triliun

Aset Dana Pensiun Indonesia Mencapai Rp 150 Triliun

Hasil studi Citibank mengungkapkan bahwa aset kelolaan dana pensiun tumbuh dua kali lipat dalam lima tahun terakhir, melebihi tingkat pertumbuhan PDB Indonesia.

Menurut Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI), total aset dana pensiun di Indonesia saat ini hampir mencapai Rp 150 triliun. Sektor dana pensiun yang paling cepat berkembang adalah DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) yang tumbuh sebesar 20% per tahun.

“Manajemen risiko yang bijak akan memberikan perlindungan terhadap risiko penurunan pasar (downside) dan meningkatkan kinerja investasi dalam jangka panjang, terutama dalam keadaan pasar dengan volatilitas tinggi seperti saat ini,” ujar Regional Head Pension Fund Services, Citibank Asia Pacific, Vanessa Wang, dalam Citi Indonesia Pension Fund Seminar 2012 yang mengangkat tema ‘Trends and Best Practices of Asian Pension Funds’, di Jakarta, Kamis (11/10).

Secara umum, alokasi investasi dana pensiun di Indonesia bersifat konservatif dibandingkan dengan kelolaan dana negara lain di dunia, negara-negara ASEAN serta negara-negara Asia lainnya. Alokasi investasi dana pensiun Indonesia cenderung memiliki persentase yang lebih tinggi dalam produk deposito berjangka dan instrumen pendapatan tetap.

Data menunjukkan bahwa lebih dari 50% dana pensiun di Indonesia saat ini diinvestasikan dalam instrumen pendapatan tetap. Selebihnya, 20% pada saham, 18% pada instrumen pasar uang dan deposito dan sisanya tersebar di berbagai instrumen lain seperti reksadana, aset seperti tanah dan bangunan serta investasi langsung.

“Penerapan manajemen risiko yang bijak harus memperhatikan diversifikasi aset investasi (diversification of asset classes), perlindungan terhadap penurunan pasar (protection on the market downside), transparansi dalam proses investasi dan peningkatan analisa kinerja investasi (transparency in the investment process and enhanced performance analytics),” tambah Vanessa Wang.

Langkah penting yang juga patut diperhatikan dalam menjalankan pendekatan manajemen risiko adalah mempersiapkan sistem pelaporan yang menyeluruh dan terperinci (consolidated and detailed reporting system). Sistem pelaporan ini harus dilengkapi dengan perangkat pengelolaan kinerja investasi (performance management tools) untuk memonitor dan mengevaluasi kinerja portofolio investasi dana pensiun. (Lila Intana)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved