Personal Finance

Bareksa.com Ajak Masyarakat Indonesia Berinvestasi

Oleh Admin
Bareksa.com Ajak Masyarakat Indonesia Berinvestasi

Jumlah masyarakat Indonesia yang berinvestasi, seperti di reksa dana, masih rendah. Masih kalah dari negara tetangga, Malaysia, dalam hal jumlah investor maupun total dana kelolaan. Sebagai salah satu langkah untuk membantu pemerintah dalam mendorong masyarakat agar mau berinvestasi, sebuah portal investasi bernama Bareksa.com pun meluncur.

“Bareksa kami rancang untuk menjadi portal investasi terintegrasi yang pertama dan independen di Indonesia. Kami ingin menjadikan Bareksa.com ibarat ‘Bloomberg-plus made in Indonesia.’ Plus di sini berarti plus platform transaksi untuk produk keuangan,” kata Karaniya Dharmasaputra, Co-Founder dan Presiden Direktur Bareksa.com, Rabu (19/3/2014).

bareksa.comMenurut data Otoritas Jasa Keuangan, jumlah investor reksa dana di Indonesia sekitar 162 ribu orang. Angka itu cuma sekitar 0,07 persen dari total populasi. Sementara di Malaysia sudah 51 persen dan Thailand 2,2 persen. Sedangkan total dana kelolaan (Asset Under Management) reksa dana di Tanah Air sebesar Rp 192,5 triliun pada tahun lalu, atau cuma sekitar 2 persen dibandingkan PDB Indonesia. Padahal, di Malaysia mencapai 49,6 persen, Thailand 20,3 persen, dan Filipina 19,5 persen.

“Untuk menjawab tantangan itulah, Bareksa.com didirikan. Kami ingin turut serta mengatasi masalah literasi finansial dan asimetri informasi yang menyulitkan kalangan publik-investor saat ini dengan memanfaatkan teknologi internet,” kata Karaniya.

Menurut dia, ekosistem transaksi elektronik kini sudah sangat mendukung. E-commerce di Indonesia mulai bertumbuh pesat. Dalam kurun waktu 2009-2016 rata-rata pertumbuhan uang elektronik (e-money) diproyeksikan mencapai 24 persen per tahun. Pada periode 2010-2011, pertumbuhan e-banking di Indonesia adalah yang tertinggi di kawasan ASEAN, mencapai 72 persen.

Pemerintah sendiri sedang mendorong pemanfaatan teknologi internet untuk mengatasi persoalan di atas. Sebagaimana dinyatakan Nurhaida, Komisioner OJK di berbagai media pada Desember lalu, lembaganya sedang menyusun peraturan untuk mendukung penyelenggaraan transaksi reksa dana secara online oleh perusahaan berbadan hukum di luar bank. Tujuannya adalah untuk menambah jumlah investor, memperbesar basis investor, dan mengembangkan produk investasi di Indonesia.

Karaniya, yang merupakan pendiri dan mantan CEO Portal VIVA.co.id, menerangkan bahwa Bareksa.com terdiri dari sejumlah komponen utama: marketplace untuk produk keuangan (dimulai dengan reksa dana online), data dan alat finansial, riset dan berita pasar modal, komunitas investor, dan learning center.

Data yang disediakan meliputi data reksa dana, saham, obligasi, dan makro-ekonomi. Selain itu, ada juga berbagai widget finansial, seperti simulator, evaluator, dan kalkulator. “Ini supaya masyarakat awam bisa lebih mudah memahami dan melakukan analisis investasi mereka,” ujar Ady F Pangerang, Co-Founder dan Komisaris Utama Bareksa.com.

“Akhir Maret ini, kami akan melakukan first testing dan demo pada perusahaan-perusahaan manajer investasi yang tertarik menjalin kemitraan,” tandas Karaniya. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved