Personal Finance

“Danareksa Investment Management Optimis Indeks Tembus 4.400”

Oleh Admin

Faktor pendukung level indeks dapat mencapai 4.400 adalah faktor global, yaitu Program Quantitative Easing 3 (QE3) oleh Bank Sentral Amerika untuk menambahkan likuiditas ke perbankan. Berdasarkan pengalaman pada QE1 dan QE2 dana-dana yang diharapkan mengalir ke perekonomian, namun sebagian justru tersalur ke pasar keuangan baik negara maju, negara berkembang, komoditas dan juga pasar mata uang. Indonesia secara langsung maupun tidak langsung, adalah salah satu negara tujuan mengalirnya likuiditas tersebut.

Pekan lalu antisipasi pengumuman program QE menyebabkan Bursa Dow Jones menguat sebesar 2,5% dan Bursa S&P 500 naik sebesar 1,9%. IHSG juga telah mencatat lagi rekor yang baru, yaitu pada perdagangan Jumat ditutup di level 4.257. Bursa-bursa lainnya di Asia antara lain Bursa Hangseng menguat sebesar 4,5%, Bursa Singapura (Strait Times) menguat sebesar 2,1%. Investor asing juga mencatatkan net buy lebih dari Rp 2 triliun dalam satu minggu terakhir.

Potensi pasar modal Indonesia tetap akan baik, valuasi IHSG sekarang ada di level 12x untuk tahun 2012. Valuasi IHSG saat ini tidaklah mahal dibanding dengan valuasi Indonesia pada tahun 2007 maupun tahun 1997. Saat itu, valuasi Indonesia sampai berada di level 17x. Untuk rata-ratanya dari tahun 1995, P/E Indonesia tercatat di level 11,2x dengan standar deviasi plus minus 2,5. Melihat profil pertumbuhan yang lebih baik dan kemungkinan suku bunga rendah bertahan lama, potensi kenaikan lebih lanjut untuk IHSG bisa berlangsung cukup lama.

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia selama ini didukung terutama oleh konsumsi masyarakat dan baru-baru ini porsi investasi juga meningkat signifikan. Artinya, ke depan, konsumsi masyarakat Indonesia juga semakin baik dengan semakin membaiknya lapangan kerja dan perekonomian secara umum. Dengan keseimbangan yang baru ini, diharapkan pertumbuhan yang selama ini sudah ada, akan berlanjut untuk jangka menengah.

“Indonesia merupakan negara yang tepat untuk menerapkan growth investing. Hal ini juga didukung oleh fakta bahwa perusahaan-perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia masih mempunyai profil pertumbuhan pendapatan dan laba yang baik ke depan. Pertumbuhan ekonomi yang sehat didukung komposisi keuangan Negara yang baik dan demografi. Ke depan, pertumbuhan ini akan semakin berkesinambungan seiring proyek infrastruktur yang direncanakan pemerintah akan berjalan dengan lancar”, tambah Zulfa.

Menurut Zulfa, salah satu reksadana yang dikelola DIM yaitu Danareksa Mawar Konsumer 10 telah menunjukkan kinerja sangat baik. Sejak awal tahun reksadana ini telah memberikan pengembalian sebesar 17,5 persen. “Reksadana saham lainnya yang kami kelola juga akan membaik karena telah dirancang lebih agresif mengantisipasi kelanjutan kenaikan pasar sejak awal bulan lalu. Potensi kenaikan pasar secara umum hingga tahun depan masih cukup besar dan investor pun dapat menaikkan porsi investasinya secara bertahap”, tutup Zulfa sore ini.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved