Personal Finance Corporate Action

Kembangkan Perkebunan, ANJ Siap Melantai di Bursa

Oleh Admin
Kembangkan Perkebunan, ANJ Siap Melantai di Bursa

Demi mendanai sejumlah rencana pengembangan usaha, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJ) akan melakukan penawaran saham perdana (IPO). Rencananya, perusahaan induk dari grup Austindo ini akan menawarkan sebanyak-banyaknya 940 juta lembar saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Konferensi pers Austindo Nusantara Jaya (ANJ) terkait penawaran umum saham perdana, di Jakarta, Senin (15/4/2013).

“Pada saat ini, produktivitas perkebunan sudah setara dengan produktivitas rata-rata industri dan kualitas produk sesuai dengan standar nasional dan internasional. Perseroan secara berkesinambungan terus mengembangkan areal perkebunan yang telah dimilikinya dan mencari peluang untuk mengakusisi lahan-lahan dan perkebunan kelapa sawit yang memiliki potensi sesuai kriteria internal perusahaan,” ucap Suwito Anggoro, Direktur Utama ANJ, di Jakarta, Senin (15/4/2013).

ANJ sendiri telah memiliki perkebunan kelapa sawit di Sumatera, Belitung, dan Kalimantan, kemudian konsesi hutan sagu di Papua Barat, serta pembangkit listrik dari energi terbarukan di Belitung dan Jawa Barat. Sekarang, perusahaan pun berupaya melangkah lebih jauh.

Rencananya, ANJ akan mengembangkan lahan perkebunan dan akusisi lahan baru. Selain itu, perusahaan juga bakal melakukan pengembangan infrastruktur unit usaha sagu dan proyek pembangkit listrik biogas. Lalu, ANJ juga akan membayar fasilitas peminjaman dan membiayai modal kerja dan biaya operasional lainnya. Untuk membiayai rencananya tersebut, perusahaan lantas melakukan IPO.

ANJ menargetkan akan memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 30 April 2013. Setelah itu masa penawaran umum akan dilakukan selama 2-3 Mei. Dan saham ANJ akan mulai dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 8 Mei.

Eko Yuliantoro, Direktur Utama Bahana Securities, mengatakan, “Mengenai kisaran harga saham Austindo Nusantara Jaya ini kita akan tawarkan di kisaran harga Rp 1.200-1.800 per lembar saham.” Ia pun menyebutkan, saham ANJ akan ditawarkan kepada investor internasional. “Kita akan melakukan roadshow sampai Singapura, Hong Kong, Eropa dan US (Amerika Serikat) untuk merangkul sebanyak mungkin investor,” sambung dia.

Mengenai target jumlah dana yang diperoleh dari IPO, Istini Tatiek Siddharta, Deputy President Director ANJ, menyebutkan, “Jumlah dana yang diharapkan itu maksimum US$ 160 juta. Dan kalau misalkan kita dapatnya kurang, itu tidak masalah karena sebetulnya kapasitas kita untuk mendapatkan utang dan lainnya masih tetap besar.” Ia pun menyebutkan, sebagian besar dana yang didapatkan, yakni sekitar 63 persen, adalah untuk pengembangan kelapa sawit.

Sebagai informasi, pendapatan ANJ per akhir Desember 2012 mencapai US$ 165,9 juta, di mana 93 persen dari jumlah itu berasal dari penjualan minyak sawit, 4 persen dari sektor energi, dan 3 persen dari tembakau. ANJ sendiri memiliki luas lahan dengan total 179.038 hektar, yakni 78 persen merupakan lahan untuk kelapa sawit, dan 22 persen adalah konsesi hutan sagu alam. Sementara laba setelah pajaknya mencapai US$ 98,7 juta. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved