Personal Finance

KKR Menjadi Salah Satu Pemegang Saham Tiga Pilar

KKR Menjadi Salah Satu Pemegang Saham Tiga Pilar

Pemegang saham pengendali PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPSF) telah menandatangani kesepakatan (tergantung pada kondisi di saat penyelesaian transaksi) dengan KKR, firma investasi global dengan aset pengelolaan lebih dari US$ 78 miliar. Pemegang saham pengendali akan menjual sekitar 9,5% saham di TPSF dengan nilai tertentu kepada KKR Asset Management LLC. Ketentuan transaksi tidak diungkapkan.

“Dengan mitra jangka panjang yang kuat seperti KKR, kami memiliki pemegang saham yang tidak hanya memiliki keahlian mendalam di industri makanan dan ritel tetapi juga mitra yang memiliki visi yang sama yang dapat membantu TPSF tumbuh sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industri makanan dan industri yang berhubungan dengan makanan,” ungkap Joko Mogoginta, CEO Tiga Pilar Sejahtera Grup.

TPS

TPSF dikendalikan oleh Grup TPS yang berdiri lima dasawarsa lalu di Jawa Tengah. Perusahaan ini termasuk salah satu pemain besar industri makanan Indonesia dengan merek produknya yang terkenal seperti makanan ringan Taro, Mie Kremezz, Ayam Dua Telor, Superior, Tanam Jagung, Permen Gulas dan Beras Ayam Jago. Melalui anak usahanya, TPSF menjalin kerja sama di bidang perkebunan kelapa sawit dengan Bunge Agribusiness – salah satu pemain global dalam industri komoditas pertanian.

Ridha Wirakusumah, Direktur KKR Asia Tenggara menambahkan, “Indonesia berada dalam lintasan ekonomi yang tepat untuk menjadi salah satu dari 10 negara dengan perekonomian terbesar pada 2030 dan diperkirakan ekonomi konsumennya akan menempati urutan ketiga terbesar pada 2050, di bawah Cina dan India.”

Indonesia memiliki pasar yang besar dengan pertumbuhan yang menarik, dan untuk beberapa waktu TPS telah mencari perusahaan berbasis pelanggan seperti TPSF ini.

Setelah penyelesaian transaksi yang diperkirakan akan berlangsung ­pada bulan Agustus, KKR akan menjadi pemegang saham terbesar kedua setelah TPS. KKR juga akan mendapatkan hak menominasikan satu anggota dewan komisaris, mendampingi Anton Apriyantono (mantan Menteri Pertanian), Kang Hongkie Widjaja (pendiri PT Asia Inti Selera), Haryadi (Guru Besar Pertanian Universitas Gadjah Mada), Bondan Haryo Winarno (pakar kuliner) dan Hengky Koestanto (mantan direktur TPSF).

Rabobank International Singapore Branch dan PT Rotschild Indonesia bertindak sebagai penasihat bersama untuk TPS Grup melakukan transaksi ini.

TPS Grup bermula dari usaha keluarga. Pemegang saham mayoritas TPSF didirikan pada 1959 di Jawa Tengah. Perseroan terdaftar sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia pada 2003. TPSF adalah perusahaan makanan yang memiliki tiga lini bisnis yaitu pengolahan makanan (TPS Food), penggilingan dan distribusi beras (TPS Rice), dan kelapa sawit serta pabrik pengolahannya (TPS Agro).

Untuk unit bisnis pengolahan makanan, TPSF memiliki 5 pabrik yang berlokasi di Jawa Tengah, Tangerang dan Bogor. Dua akuisisi terakhir adalah merek Taro yang dibeli dari Unilever pada 2011, dan PT Subafood Pangan Jaya di 2012 yang memiliki merek bihun jagung terkenal Tanam Jagung dan Pilihan Bunda.

TPSF memasuki industri beras pada 2010 dengan mengakuisisi 2 pabrik penggilingan beras yang memiliki merek Ayam Jago dan beberapa merek terkenal lainnya seperti Desa Cianjur, Istana Bangkok dan Rumah Adat. TPSF juga memasuki industri kelapa sawit dan perkebunan kelapa sawit pada 2008. Bungee menjadi mitra TPSF pada 2011, dan memiliki beberapa perkebunan di Kalimantan dan Sumatera.

Sementara itu, KKR didirikan pada 1976, dan dipimpin oleh Henry Kravis dan George Roberts. KKR adalah sebuah firma investasi global dengan berbagai kantor di seluruh dunia, termasuk 7 pasar di Asia. KKR mengelola aset melalui berbagai dana investasi yang meliputi berbagai macem aset. KKR berusaha menciptakan nilai dengan membawa keahlian operasional pada perusahaan portofolionya dan melalui pengawasan dan pemantauan secara rutin investasinya. KKR melengkapi keahlian investasi dan memperkuat hubungan dengan investor melalui hubungan dengan klien dan platform pasar modal. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved