Personal Finance

Kondisi Market Reksa Dana Pasar Uang Saat Corona

Marsangap P. Tamba, Direktur Utama Danareksa Investment Management (kiri)

Di dunia perekonomian dikenal istilah siklus perekonomian yang artinya adalah fluktuasi perekonomian dari periode ekspansi (pertumbuhan) dan kontraksi (resesi). Secara teori terdapat 4 fase dalam siklus ekonomi yaitu ekspansi, titik puncak, kontraksi, dan resesi. Periode antar siklus bervariasi dari 1 tahun hingga 10 tahun.

PT Danareksa Investment Management memiliki produk Reksa Dana Danareksa Seruni Pasar Uang II atau yang lebih dikenal dengan SPU II. SPU II dikelola secara aktif dengan mengalokasikan asetnya 100 % pada instrumen pasar uang, baik dalam bentuk deposito maupun obligasi yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun. Di tengah suku bunga yang masih akan dijaga di level rendah, serta adanya potensi kenaikan yield pada obligasi jangka pendek, maka strategi investasi SPU II difokuskan pada penempatan obligasi yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun yang memiliki kualitas kredit yang tinggi dan tingkat risiko yang rendah serta yield yang menarik.

Marsangap P. Tamba, Direktur Utama Danareksa Investment Management (DIM), menyampaikan pada keterangan persnya virtual, ”Dalam merespons kondisi yang berkembang, pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan ekonomi antara lain, penurunan suku bunga acuan 7-Days Reverse Repo sebesar 25 bps ke level 4,25 % dan intervensi tidak terbatas untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah yang dilakukan oleh Bank Indonesia serta peningkatan anggaran belanja negara hingga Rp 405 triliun untuk menangani kasus corona oleh Pemerintah RI.”

Dengan kebijakan-kebijakan tersebut diharapkan dapat menahan laju penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia, sebagaimana yang disampaikan dalam siaran persnya bahwa BankIndonesia merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 dari 5,0-5,4% menjadi 4,2-4,6%. “Pada kondisi pasar finansial yang masih cukup berfluktuasi, Reksa Dana Pasar Uang dapat menjadi pilihan investasi bagi investor selama masa wait & see,” tambah Marsangap.

Menurutnya, PT Danareksa Investment Management memiliki produk Reksa Dana Danareksa Seruni Pasar Uang II atau yang lebih dikenal dengan SPU II. SPU II dikelola secara aktif dengan mengalokasikan asetnya 100 % pada instrumen pasar uang, baik dalam bentuk deposito maupun obligasi yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun. Di tengah suku bunga yang masih akan dijaga di level rendah, serta adanya potensi kenaikanyield pada obligasi jangka pendek, maka strategi investasi SPU II difokuskan pada penempatan obligasi yang jatuh tempo kurang dari 1 tahun yang memiliki kualitas kredit yang tinggi dan tingkat risiko yang rendah serta yield yang menarik.

Di sisi lain penempatan deposito dititikberatkan pada bank-bank berskala besar dengan untuk menjaga likuiditas. Marsangap mengatakan, mayoritas alokasi obligasi SPU II di tempatkan pada obligasi dengan rating AA ke atas. Sebagian besar penempatan deposito adalah Bank Buku 3 ke atas. Hal ini sesuai dengan filosofi investasi DIM, yaitu mencari instrumen investasi yang menawarkan pertumbuhan yang berkesinambungan, didukung manajemen yang kuat dan memiliki nilai fundamental yang menarik. Sehingga SPU II senantiasa memiliki kemampuan untuk memberikan imbal hasil yang optimal dengan tingat risiko yang terkendali.

Dengan penerapan strategi investasi yang disesuaikan dengan perkembangan pasar, SPU II telah berhasil memberikan kinerja 1 tahun sebesar 5,72 % outperform terhadap infovestaa money market fund index yang mencerminkan kinerja rata-rata Reksa Dana Pasar Uang yang ada di industri, dengan kinerja sebesar 5,15 %. “Jadi, tetaplah berinvestasi, meski pasar sedang terkoreksi. Sampai dengan akhir Maret 2020 total dana kelolaan Danareksa mencapai Rp33,8 triliun.

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved