Personal Finance

Laba Bersih Turun, Batavia Prosperindo Dongkrak Aktivitas Perdagangan Saham

Laba Bersih Turun, Batavia Prosperindo Dongkrak Aktivitas Perdagangan Saham

Sempat tercatat mengalami defisit laba di kuartal pertama 2014, PT Batavia Prosperindo membidik aktivitas perdagangan saham sebagai opsi untuk menutupi kekurangan tersebut. Dibanding tahun sebelumnya, pendapatan sempat anjlok sebesar 45,59 persen di akhir tahun 2013 sehingga hanya berkisar di Rp153,32 miliar.

batavia-prosperindo

Begitu juga dengan laba yang turun menjadi Rp30,62 miliar pada akhir tahun 2013 dibanding tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 32 miliar. Adapun untuk tahun ini, perseroan akan mematok laba bersih sebesar Rp 28 miliar.

“Hingga Mei ini, perseroan sudah membukukan laba bersih Rp15,5 miliar, sehingga sampai akhir tahun 2014 ditargetkan akan mencapai Rp 28 miliar,” jelas Direktur Utama Batavia Prosperindo Internasional, Rudi Setiadi, di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (8/7).

Lebih lanjut lagi, Rudi memaparkan bahwa penurunan laba bersih tersebut dikarenakan masih ada dua anak perusahaan PT Batavia Prosperindo yang belum mencapai ekspektasi. Oleh karena itu, perlu adanya special treatment terhadap dua anak perusahaan tersebut melalui pendanaan yang intensif.

Batavia Prosperindo mengambil perdagangan di Bursa Efek sebagai langkah untuk menstimuli efektifitas perusahaan, yakni melalui optimalisasi pendapatan. Tercatat sebagai emiten ke-15 dengan koda BPII, Batavia Prosperindo menargetkan dana IPO Rp75 miliar dengan melepas saham ke publik sebanyak 150 juta saham.

Saham perdana Batavia Prosperindo saat listing tercatat Rp500, namun setelah perdagangan sesi pertama dibuka naik menjadi Rp545 atau menguat 9%.

Sebagai pelaksana emisi efek, PT Batavia Prosperindo menunjuk Panin Sekuritas.

Setengah dari saham yang dilempar ke publik akan diberikan kepada PT Malacca Trust dan sisanya merupakan penerbitan saham baru. Hal tersebut menurut Rudi, ditujukan untuk memfokuskan diri pada pasar modal, yakni dengan melakukan divestasi saham Batavia Finance dan Batavia Assurance.

Sementara itu sisanya akan dioptimalkan untuk ekspansi perseroan, yakni dengan mengembangkan dua anak perusahaannya lagi, sehingga nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp257 miliar.“Perseoran akan menguatkan dua anak perusahaan, yakni Batavia Prosperindo Sekuritas yang bergerak di brokerage untuk asset managementnya, dan satu lagi untuk manager investasi agar dapat meningkatkan produk – produk reksa dana,” pungkasnya.

Perlu diketahui, saat ini PT Batavia Assurance memiliki total 60 produk reksadana, di mana 6 di antaranya baru diterbitkan. “Empat di antaranya adalah reksadana terproteksi, dan sisanya adalah reksadana terbuka dan reksadana properti,” tambah Rudi. Keenam reksadana ini digadang akan memberikan kontribusi ke dana kelolaan perusahaan sebesar Rp1,2 triliun. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved