Pembayaran individual Visa (Visa Personal Payments) di negara berkembang yakni di kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, Afrika dan Eropa Timur, terus mengalami kenaikan.

Visa mencatat sejak September 2011 hingga September 2012 terjadi kenaikan sebesar 89%. Pertumbuhan yang pesat tersebut ditopang oleh layanan transfer dana langsung yang baru diluncurkan selama satu tahun.

Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia, Ellyana Fuad, mengatakan layanan Visa kini memungkinkan penggunanya untuk mengirimkan uang secara langsung ke kartu Visa baik kredit, debit, maupun prabayar di seluruh dunia. “Peningkatan pembayaran individual Visa ini juga didukung oleh distribusi kami yang semakin luas, yakni sekitar 200 juta konsumen melalui 74 institusi keuangan di 18 negara,” ujar Ellyana.

Menurut Ellyana, sejak diluncurkan pada Februari 2011 lalu, layanan transfer dana terbilang sukses. Beberapa institusi keuangan dan lembaga penyedia layanan pembayaran mau menggunakan layanan ini. Dari sisi pengirim antara lain, ICBC Bank di China; Standard Chartered Bank; Maybank dan OCBC Bank di Singapore; Alfa Bank, QIWI dan Russian Standard Bank di Russia, UAE Exchange di Timur Tengah; Taishin International Bank di Taiwan, dan Bank ICICI, serta State Bank of India di India. Sedangkan dari sisi penerima, lebih dari 400 bank penerbit yang mewakili lebih dari 125 juta kartu Visa.

Ellyana menambahkan, sebagian transaksi Visa Personal Payments dilakukan secara online atau melalui ATM. “Sekitar 10% transaksi kini dilakukan dari perangkat telepon genggam.”

Rata-rata nilai transaksi Visa Personal Payments secara signifikan lebih tinggi dari transaksi pembelian Visa tradisional, yaitu rata-rata US$ 325 (Rp 3,1 juta) untuk internasional dan US$ 200 (Rp 1,9 juta) untuk transaksi domestik.

“Dalam riset konsumen yang kami lakukan di Singapura dan Australia, kecepatan dan kemudahan penggunaan merupakan dua pendorong utama untuk setiap solusi p2p (peer to peer) yang sukses,” tambahnya. (Lila Intana)