Personal Finance

Persiapkan Mental Trading demi Raih Kemerdekaan Finansial

Persiapkan Mental Trading demi Raih Kemerdekaan Finansial

Trading forex adalah sebuah pertandingan mental, karakter, fisik, dan kepandaian yang sangat menarik dan tidak pernah akan membuat kita bosan.

Demikian ditegaskan salah satu pelaku industri trading forex Gema Goeyardi. Pria yang akrab disapa Gema ini menyebutkan, investasi forex ini pada dasarnya sangat layak bisa dipilih selain saham atau produk investasi lain.

askap nvestor

Ia mengisahkan, pernah suatu ketika mengalami kerugian hingga ratusan juta dan kemudian down. Namun, kemudian mendapatkan wejangan dari sayang ayah untuk kemudian bangkit lagi.

Hingga bertahun-tahun kemudian dirinya terus mempelajari seluk beluk trading forex sampai akhirnya memutuskan trading forexx sebagai pilihan investasi untuk memenuhi semua kebutuhan hidup, alias trading for a living.

Namun, ia mengingatkan, layaknya investasi akan ada saatnya untung dan rugi. Tak pernah ada investasi yang memberikan keuntungan secara pasti dalam hitungan tertentu. Misal dalam satu bulan mendapatkan keuntungan sekian persen.

“Investasi yang menjanjikan keuntungan fix, pasti untung, seperti misalnya satu bulan pasti untung 2 persen itu menurut saya penipuan. Di bisnis finansial tidak ada yang mudah,” ucap Gema di acara Media Workshop PT Askap Futures, Mengupas Industri Forex Indonesia di Jimmers Mountain Resort, Cisarua, Jawa Barat, kemarin, Jumat 28/2.

Meski sulit, namun trading forex bukan berarti mustahil untung. Seperti yang dialami Gema, suatu ketika dirinya mengeluarkan dana US$5.000 kemudian dalam dua hari sudah berlipat menjadi US$2000 hanya dalam dua hari. “Saya cukup senang hanya dalam dua hari untung besar, meski kemudian ketika mencairkan kemudian ternyata pihak bank cukup rumit karena ternyata diatas Rp 500 juta harus menjelaskan asal-usul uangnya,” tegasnya.

Dari hasil keuntungan itu, kemudian diputarkan lagi ke instrumen saham dan juga properti karena dari sisi regulasi, ketika mendapatkan keuntungan, ada kejelasan dari sisi pajaknya. Ia menuturkan, selalu memilih saham yang memiliki fundamental bagus karena dalam jangka panjang akan menguntungkan. “Kemudian hasil trading forex dibelikan properti yang developernya bagus, atau incar di daerah misal Bogor, Tangerang atau Jakarta karena minimum kenaikan per tahun bisa 15%,” jelas Gema.

Nah, tentu saja, kentungan menjanjikan itu juga harus disokong mental yang tak mudah ciut. Selain itu harus pula memperhatikan aspek keamanan keuangan keluarga. Artinya berinvestasi hanya ketika kebutuhan harian atau kebutuhan mendesak keluarga telah tercukupi, sehingga ketika mengalami loss tidak menjadi stress.

“Tiga poin harus diperhatikan. Pertama, trading seperti pertandingan mental, jangan trading jika tak siap uang hilang, mampu analisa timing. Jangan berpikir menaikkan account, namun utamakan mengubah mindset dulu. Dahulukan kepentingan orang maka anda akan untung,” tegasnya.

Pada dasarnya, kata Gema, market bisa diprediksi. Namun si investor forex juga harus paham, kapan harus stop trading berhenti. Itu bisa dilakukan ketika situasinya sudah tidak nyaman lahir batin. Jika kondisi seperti itu terjadi, segera keluar. “Ini bisnis tersulit, sekaligus tempat financial freedom paling indah, asal tahu timing tepat,” tandasnya.

Sementara pratisi forex lain, Tito Hayunanda, menuturkan dalam kesempatan serupa, ia sudah merasakan financial freedom sejak 2,5 tahun silam berbekal konsistensi berinvestasi di forex. “ Saya buka laptop, pencet-pencet, jadi duit,” ujarnya. Ia juga mengingatkan stabilitas finansial untuk kebutuhan hari-hari hingga keluarga, baru kemudian melakukan trading namun harus memiliki jiwa fighter, sehingga ketika loss harus sudah siap.

“Selalu perhatikan batas harga tertinggi dan harga terendah/support resistance, karena yang terpenting adalah tahu batas, bukan tahu arah. Trading ini kan hanya soal menghitung probabilitas dan menghitung risiko. Simpelnya, buy saat mendekati batas support atau sell saat mendekati batas resistance. Dengan begitu resiko kita untuk mentolerir kerugian menjadi lebih kecil dibanding p\eluang kita untuk mendapatkan untung.” Tito turut memberi saran.

Di luar peluang keuntungan investasi forex, rupanya kalangan trader menilai industri trading forex ini belum mendapat perhatian serius pemerintah, pun tidak dikenai pajak, sehingga mengundang kecurigaan pihak bank.

Baik Gema maupun Tito, berharap pemerintah memperhatikan para trader forex, dan berharap mereka diakui dan bisa diambil pajaknya. Justru bagi Gema, mereka yang tidak peduli dengan pajak, hanya para trader yang merugi. Sementara yang untung selalu ingin kena pajak.

Mendukung pendapat Gema, Tito juga tidak ingin dirinya terus menerus ditanyai pihak Bank, karena dicurigai perolehan forexnya yang mencapai ratusan juta rupiah sebagai upaya pencucian uang.

PT Askap Futures adalah perusahaan pialang berjangka di Indonesia yang banyak memberikan kontribusi bagi perkembangan dunia forex Indonesia. Berdiri tahun 1998 dan disahkan oleh Bappepti pada tahun 2012 sebagai pilot project perdagangan forex dalam skala lot kecil. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved