Personal Finance

Prospek Properti di Tengah Kungkungan Pandemi

Oleh Editor
Source: http://smart-money.co/bisnis/bisnis-properti-masih-akan-tumbuh-di-tahun-ini-1
Sumber: smart-money.co

Semenjak pandemi, banyak sekali sektor yang mengalami penurunan, tidak terkecuali sektor properti. Penurunan penghasilan masyarakat membuat daya beli menjadi rendah. Sehingga untuk mempertahankan diri, banyak pengeluaran yang harus dipangkas. Salah satunya, pembelian hunian atau properti lainnya.

Akibat kondisi yang belum kunjung membaik, prioritas masyarakat mayoritas pun berpaku pada kesehatan dan menjaga kestabilan keuangan mereka. Maka dari itu, pemerintah mengeluarkan kebijakan – kebijakan yang sekiranya dapat membantu pergerakan roda ekonomi masyarakat.

Pada sektor properti, ada beberapa langkah yang diambil oleh gabungan antara pemerintah, OJK, dan Lembaga Penjamin Simpanan.

Relaksasi Loan to Value (LTV) untuk properti dan KPR, penurunan suku bunga, serta pelonggaran untuk bank – bank Non Performing Loan (NPL) sampai batas tertentu adalah sebagian dari kebijakan yang ditetapkan. Namun, menurut perencana keuangan Finansialku.com, Shierly, CFP®, investasi properti memiliki masa depan yang bagus.

“Prospek properti masih bagus karena properti sendiri salah satu kebutuhan pokok, ya. Apalagi sekarang – sekarang ini pertumbuhan penduduk tambah banyak tapi jumlah tanah ga tambah banyak. Jadi harga tanahnya pasti akan mengalami peningkatan,” ujar Shierly. Shierly menambahkan saat pandemi berakhir, perekonomian akan berangsur membaik dan proyek pembangunan dan infrastruktur dari pemerintah pun akan bergerak kembali.

Hal ini diperkuat dengan data dari siaran pers Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tentang Realisasi Investasi PMA dan PMDN Triwulan II April – Juni 2021 yang menunjukkan realisasi investasi tertinggi penanaman modal dalam negeri diduduki oleh sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran. Pada total penanaman modal dalam negeri dan asing, sektor ini pun menjadi yang teratas dengan persentase 14% atau sebesar Rp 31,3 triliun.

“Mungkin pemerintah juga akan menjalankan proyek – proyek infrastruktur, pembangunan jalan, pembangunan kota dan daerah. Jadi properti juga akan mengalami peningkatan seiring dengan pembangunan – pembangunan tersebut,” tutur Shierly. (Mutiara Ramadhanti)

Artikel ini diproduksi oleh tim finansialku.com untuk swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved