Personal Finance

Resep CEO Proxsis Mengembangkan Bisnis dan Investasi Pribadi

Resep CEO Proxsis Mengembangkan Bisnis dan Investasi Pribadi

Rudy Maulana adalah pendiri sekaligus CEO Proxsis Consulting Group di tahun 2005. Mantan pegawai PT Schlumberger Indonesia ini merintis usahanya dari nol. Ia memberanikan diri untuk menggeluti bisnis jasa konsultan setelah dua tahun menjadi pegawai di salah satu perusahaan konsultan. Rudi akhirnya memutuskan untuk menggeluti bisnis konsultan International Organization for Standardization (ISO). Kini, perusahaannya telah memiliki 12 unit bisnis yang terintegrasi dalam bidang menajemen serta telah mempunyai kantor cabang di Surabaya. “Saat memulai Proxsis, saya hanya memiliki satu karyawan dan petugas office boy. Waktu itu, saya menyewa kantor di Pondok Pinang Jakarta yang luasnya 3×3 meter,” kata Rudi.

Menurutnya, PT Proxsis Solusi Bisnis dibesut tahun 2005. “Modalnya hanya akta notaris mendirikan perusahaan dan dua karyawan,” ucapnya. Dengan demikian, dana yang dikucurkan untuk mendirikan dan mengoperasikan perusahaanya tidak terlalu menyedot kocek pribadinya. Makna Proxsis adalah proses dan sistem dalam menjalankan manajemen perusahaan. Konsultasi yang diberikan Rudi adalah membantu bisnis-bisnis untuk improve proses dan sistem manajemen.

Proxis

“Sebenarnya saya sudah merintis Proxsis ketika menjadi freelancer trainer di tahun 2003,” imbuhnya. Kliennya bervariasi dari perusahaan minyak dan gas, telekomunikasi dan informasi, BUMN, dan perbankan. Sebut saja Chevron Indonesia, PT Pertamina (Persero), Total Indonesia, PT Pertamina Hulu Enegri , dan PT Energi Mega Persada.

Bisnis Rudi merambah ke sektor lainnya dengan mendirikan PT Proxsis Manajemen International, PT Proxsis Solusi Manajemen, dan PT Sinergi Solusi Indonesia. Rudi meraih gelar Master bidang Manajemen dan Bisnis Internasional dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI) Jakarta dan Monash University (2000-2001). Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, ini pernah dianugerahi penghargaan The Best Training and Consulting Firm 2015 dari Indonesia Business Professionals and Education Award.

Kantor pusatnya di Gedung Permata, Jakarta. Sedangkan kantor cabangnya di Wisma Sier, Surabaya, Jawa Timur. Dia membeli ruang perkantoran di Jakarta dan Surabaya, Jawa Timur. Kedua ruang perkantoran itu disewakannya kepada klien atau konsultan pelatihan ISO. Tarif sewanya kompetitif dengan ruang sejenis di hotel-hotel berbintang tiga.

Rudi mengombinasikan kiprahnya di dunia usaha sambil mengelola investasi pribadinya. Ayah dari tiga anak ini membeli sejumlah produk investasi. Ia mengucurkan modalnya di pasar saham dan properti. “Investasi di saham hanya dua tahun saja di tahun 1998 sampai 2000. Waktu itu modalnya Rp 100 juta. Saya mendapat return 10% hingga 20% ketika saya keluar dari pasar saham,” ucapnya. Rudi memindahkan asetnya dari pasar saham ke reksa dana saham dan campuran. Namun, dia tidak lama berinvestasi reksa dana. Menurutnya, imbal hasil dari reksa dana itu relatif terbatas. Rudi pun mengubah haluan di bisnis peternakan.

Lagi-lagi, investasinya tidak sesuai yang diharapkannya. “Karena risikonya sulit diukur, bisnis peternakan sangat terpengaruh olhe kenaikan harga-harganya sangat sulit diprediksi,” ucap Rudi. Bisnis peternakan hanya dilakoninya sekitar 2-3 tahun sejak tahun 2001. Ia pun mencari-cari ladang bisnis yang menggiurkan untuk menggandakan modalnya. Karena itu, Rudi menentukan sikapnya untuk mengarungi bisnis konsultan ISO sejak tahun 2005 itu. Alasannya, kata Rudi, karena perusahaan lokal belum banyak yang berkecimpung di bisnis ini.

Bisnisnya berkembang biak karena mendapat kepercayaan dari perusahaan untuk memberikan pelatihan dan konsultasi ISO. Pada 2006, Rudi mendapat suntikan modal dari investor. Ia mengelolanya dengan cermat agar Proxsis semakin melejit bisnisnya. “Saat ini sudah ada 12 unit bisnis yang dikelola empat perusahaan. Bisnis Proxsis tumbuh 50% per tahun,” cetusnya. Keuntungan dari bisnis Proxsis mempertebal dompetnya. Ia mengalihkan sebagian keuntungan dengan membeli dua unit properti di Jakarta. “Saya menyewakannya untuk pendapatan pasif,” tandasnya. (***)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved