Personal Finance

Sebelum Mulai, Ketahui Dahulu Untung – Rugi Investasi Saham

Oleh Editor
Monitor di Bursa Efek Indonesia yang Menampilkan Pergerakan Harga Saham

Semenjak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi kian meningkat. Perlahan masyarakat beralih dari “saving society” menjadi “investing society”.

Salah satu investasi yang mulai dilirik, yaitu investasi saham. Alasannya, saham adalah instrumen investasi yang bisa memberikan keuntungan atau hasil relatif tinggi, jika dibandingkan jenis investasi lainnya. Ditambah lagi, kini akses mencari informasi tentang saham pun jauh lebih mudah. Peran influencer yang membagikan kisahnya berinvestasi pun menambah minat berinvestasi.

Meskipun terlihat menggiurkan, tetap saja ada peluang kerugian dalam saham. Dalam saham dikenal istilah high risk high return yang artinya semakin besar hasil yang akan didapat, maka semakin besar pula risikonya. Oleh karena itu, penting bagi para investor pemula yang baru ingin memulai investasi saham mempelajari saham secara komprehensif.

Lantas, apa saja keuntungan dan kerugian yang bisa didapatlan dari investasi saham? Simak artikel ini sampai tuntas karena perencana keuangan Finansialku, Nelly Novia, S.E., CFP®, akan membagikannya.

Keuntungan investasi saham

Pertama, dalam investasi saham keuntungan bisa diperoleh dari capital gain, yaitu jika harga saham yang dibeli mengalami kenaikan. Artinya, harga ketika menjual saham lebih tinggi dibandingkan dengan harga beli. Sehingga, selisih antara harga beli dan nilai kenaikan itulah yang disebut capital gain.

Selain capital gain, peluang keuntungan pun bisa didapatkan dari dividen. Apa itu dividen? Dividen adalah pembagian laba bagi para pemegang saham sesuai dengan banyaknya saham yang dimiliki. Besaran keuntungannya disesuaikan dengan jumlah lembar saham yang dimiliki. Jika memiliki lebih banyak saham maka keuntungan yang didapatkan pun semakin tinggi.

Investasi akan dikenakan pajak, tetapi saham memiliki nilai pajak yang paling kecil diantara investasi lainnya. Tarif pajak untuk investasi saham hanya 0.1%. Sebagai perbandingan, jika di deposito umumnya terkena bunga pajak sekitar 20%. Sementara pada properti, biasanya harus membayar pajak sewa mencapai 10%.

Kerugian investasi saham

Capital loss adalah kebalikan dari capital gain. Ini berarti harga jual saham lebih rendah dibandingkan harga beli. Dengan begitu investor mengalami kerugian. Namun, jika investor belum menjual saham di harga rendah, maka kondisi tersebut disebut dengan paper loss.

Risiko likuidasi dapat terjadi ketika perusahaan yang kita beli sahamnya terpaksa dilikuidasi. Peristiwa ini bisa terjadi karena kegagalan perusahaan membayar bunga, utang, dan alasan keuangan lainnya. Perusahaan juga bisa mengalami likuidasi jika tersandung masalah hukum. Sayangnya, investor menjadi urutan terakhir yang berhak menerima aset setelah perusahaan membayar pajak, gaji karyawan dan melunasi utang.

Meskipun memiliki nama yang mirip, likuidasi dan likuiditas ternyata berbeda. Likuiditas menjadi pertimbangan saat investor membeli saham. Sebaiknya jangan membeli saham yang jarang ditransaksikan di lantai bursa. Karena investor sendiri yang akan kesulitan saat ingin menjualnya saat sedang membutuhkan dana. Jika saham jarang ditransaksikan, otomatis pemilik saham akan sulit mencari pembeli sesuai harga yang diharapkan. Kalau investor tersebut sedang benar-benar butuh uang, maka dia terpaksa menjual di harga yang murah.

Risiko kerugian berikutnya adalah perusahaan terkena suspensi atau dihentikannya sebuah saham. Sehingga saham tidak bisa diperdagangkan di bursa. Penyebabnya bisa berbagai hal, namun intinya perusahaan belum memenuhi ketentuan atau aturan bursa.

Delisting dapat terjadi jika saham yang dibeli dihapus dari pencatatan bursa. Penyebabnya sendiri bisa dikarenakan permintaan emiten bersangkutan berdasarkan persetujuan pemegang saham. Kemungkinan lain bisa akibat dikeluarkan oleh otoritas bursa karena emiten melanggar aturan atau tidak membayar biaya pencatatan.

Setiap investasi pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing – masing. Pilihan akan investasi mana yang dipilih dikembalikan legi pada kebijakan investor. Hal yang perlu diingat adalah risiko akan selalu ada, tetapi kemampuan menghadapinya itu yang tidak dimiliki semua orang. (Mutiara Ramadhanti)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved