Personal Finance

Strategi Dapatkan Rumah Impian Melalui Investasi Reksa Dana

Strategi Dapatkan Rumah Impian Melalui Investasi Reksa Dana

Keputusan relaksasi Loan to Value (LTV) yang ditetapkan Bank Indonesia pada Agustus kemarin membawa angin segar bagi daya beli masyarakat akan rumah tapak. Pelonggaran LTV memberi skema pembayaran uang muka hanya 15% untuk pembelian rumah tapak pertama. DP 20% berlaku untuk rumah kedua dan 25% untuk pembelian rumah ketiga. Dengan catatan, luas rumah melebihi ukuran 70 meter persegi.

home06

Sementara pada rumah tapak dengan luas bangunan 22-70 meter persegi, perubahan LTV ini mengharuskan konsumen melunasi DP hanya 15% untuk rumah kedua dan 20% bagi rumah ketiga.Uang muka adalah pembayaran pertama yang Anda lakukan ke developer. Setelah pembayaran uang muka, Anda sebenarnya telah berhak memiliki rumah pilihan tersebut. Sisanya? Anda dapat lunasi melalui cicilan Kredit Pembiayaan Rumah alias KPR.

Lalu bagaimana cara menyiapkan uang muka? Eko Endarto, RFA, perencana keuangan dari Finansia Consulting menyampaikan bahwa inti dari mempersiapkan uang DP adalah menyisihkan dana dari penghasilan. Hanya saja, alatnya bisa berbeda-beda.

“Jika target rumah yang akan Anda beli berharga Rp1 miliar, berarti Anda harus menyiapkan uang DP sekitar Rp150 juta. Kalau waktu menabung jumlah tersebut agak lama, katakanlah di atas lima tahun, manfaatkan reksadana saham. Sedangkan jika target uang muka rumah sudah harus ada pada tiga tahun mendatang, boleh menabung lewat emas/logam mulia,” imbuh Eko.

Bagi masyarakat yang ingin memiliki rumah dan mempersiapkan DP dalam waktu kurang dari tiga tahun, Eko memberi solusi antara lain menabung via reksa dana. Alasannya, reksadana memiliki biaya relatif rendah, sehingga dianggap sebagai instrumen investasi menarik untuk mempersiapkan uang DP rumah impian. Pilihan investasi ini cocok bagi Anda yang ingin menggandakan uang dengan modal minim. “Menabunglah via reksadana pendapatan tetap, deposito atau reksadana pasar uang,“ imbuh Eko.

Yasmeen Danu, perencana keuangan dari QM Planner juga sependapat dengan Eko. Dia menyarankan penggunaan reksadana. Pasalnya, reksadana pasar uang memberi imbal hasil lebih tinggi dari tabungan yakni sekitar 4%-6% per tahun.

“Salah satu kelebihan reksadana adalah harga terjangkau, bahkan dengan dana ratusan ribu, Anda sudah dapat berinvestasi. Untuk jangka waktu di atas 3 tahun, Anda juga bisa menggunakan reksadana jenis campuran yang potensi imbal hasilnya antara 8%-12% per tahun,” jelasnya.

Meski demikian, Yasmeen mengingatkan untuk tetap mempelajari detail skema produk investasi yang dipilih. Karena pada dasarnya masing-masing produk investasi memliki kelebihan dan kekurangan atau risiko tersendiri.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved