Hasil temuan terbaru dari Manulife Investor Index (Manulife ISI) di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan optimisme terhadap saham. Investor mulai melirik saham meski dana tunai dan properti masih menjadi pilihan investor.

“Investasi saham menunjukkan pertumbuhan sentimen yang paling tinggi. Pada survei lalu skornya 16, sekarang naik ke 19,” ujar Legowo Kusumonegoro, Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen Indonesia.

Menurut Legowo, perubahan kenaikan sentimen terhadap investasi saham karena dipengaruhi pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tumbuh sebesar 21% selama setahun terakhir hingga kuartal 1 2013 (Maret 2012-Maret 2013).

Para investor mengharapkan peningkatan imbal hasil pada investasi pada saham dan obligasi sebesar 27% dan 25% dalam 12 bulan ke depan.

Dalam temuan lainnya dari Manulife ISI menunjukkan bahwa aset utama yang dimiliki investor adalah dana tunai, yang berkontribusi sebesar 41% terhadap jumlah aset kecuali rumah. Jumlah ini setara dengan total 12 bulan pendapatan pribadi.

Survei Manulife ISI di Indonesia periode kedua dilakukan terhadap 500 responden pada bulan April-Mei 2013 di kota Jakarta, Medan dan Surabaya. Responden berusia 25 tahun ke atas dan merupakan masyarakat kelas menengah pengambil keputusan dalam keuangan keluarga. Berpendapatan Rp 2 juta ke atas dan memiliki minimum kemampuan investasi Rp 15 juta.

Survei Manulife ISI merupakan survei triwulan untuk mengukur dan melihat pandangan para investor. Selain di Indonesia, survei serupa juga dilakukan di Hong Kong, China, Taiwan, Jepang Malaysia dan Singapura.