Personal Finance

Tips Investasi Di Saham Untuk Pemula

Tips Investasi Di Saham Untuk Pemula

Investasi di saham memang berisiko. Meski begitu, risikonya bisa diantisipasi. Layaknya pakem high risk, high return, investasi di pasar modal seperti saham menjanjikan keuntungan yang jauh lebih besar dibanding hanya ditaruh di deposito.

Indonesia Wealth Motivator, Jimmy Dimas Wahyu mengatakan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mereka yang ingin mencoba menampatkan sebagian dananya di pasar modal seperti saham dan reksa dana. “Pertama, uang yang digunakan untuk investasi adalah uang nganggur atau sisa setelah semua kebutuhan pokok terpenuhi. Jangan pakai uang dapur,” katanya.

Kedua, investasi juga harus disesuikan dengan tujuan dan jangka waktu investasinya. Misalnya, untuk membeli rumah, pendidikan anak, liburan keluar negeri, dan lainnya. Ketiga, investor pemula harus disiplin menyisihkan sebagian pendapatannya untuk dibelikan reksa dana atau saham.

Jimmy Dimas Wahyu, CEO Lima Dua Group

Jimmy Dimas Wahyu, CEO Lima Dua Group

“Misalnya, bisa 20% dulu dari pendapatannya setiap bulan. Ini disesuaikan dengan tujuan dan jangka waktu investasi. Jika dirasa kurang, bisa ditambah lagi porsinya,” katanya.

Keempat, investor juga harus paham ada 4 siklus ekonomi, yaitu ekspansi atau tumbuh, puncak alias sudah matang, turun alias resesi, dan depresi atau jauh ke titik terdalam. Krisis keuangan global di tahun 2008 dan resesi ekonomi tahun 2015 adalah contohnya.

Diantara kedua tahun itu ada pemulihan dan pertumbuhan hingga mencapai puncaknya. Perlahan, dana asing mulai masuk lagi ke Indonesia pada 2010. Selanjutnya, ekonomi terus membaik hingga puncaknya pada tahun 2013, pertumbuhan ekonomi RI mencapai puncaknya dan IHSG juga menembus rekor tertinggi.

“Namun, ekonomi global mulai terpuruk dimulai dari krisis di Eropa, disusul perlambatan ekonomi Tiongkok. Harga komoditas dan minyak dunia merosot tajam. Ini semua berimbas pada ekonomi Indonesia,” katanya.

Meski begitu, Jimmy yakin upaya Bank Sentral AS (The Fed) menaikkan suku bunganya akan berdampak positif untuk perekonomian global. Kini, tinggal mencermati situasi perekonomian Negeri Tirai Bambu yang merupakan mitra dagang Indonesia.

“Ini akan menjadi awal dari proses (pemulihan dan ekspansi). Kita harus investasi dari sekarang karena berpotensi naik dalam lima tahun ke depan,” katanya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved