Personal Finance

Akhir 2014, CPAM Targetkan Dana Kelolaan Reksa Dana Syariah Rp200 Miliar

Akhir 2014, CPAM Targetkan Dana Kelolaan Reksa Dana Syariah Rp200 Miliar

PT CIMB-Principal Asset Management (CPAM) meluncurkan reksa dana campuran berbasis syariah, yaitu CIMB Principal Balanced Growth Syariah. Dalam reksa dana ini, investor dapat berinvestasi pada efek bersifat ekuitas, efek bersifat hutang dan instrumen pasar uang yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Pluncuran Reksa Dana Syariah CPAM

“Reksa dana ini merupakan produk reksa dana syariah kedua kami yang menerapkan kelas aset berbeda dengan yang sebelumnya yakni reksa dana campuran. Tujuannya supaya investor memperoleh hasil investasi yang menarik dan optimal dalam jangka panjang, namun tetap memberikan pendapatan yang memadai melalui investasinya pada efek-efek berbasis syariah,” kata Fajar R. Hidajat, Presiden Direktur CPAM.

Reksa dana CIMB-Principal Balanced Growth Syariah menetapkan angka minimum investasi awal sebesar Rp1 juta, dengan nilai minimum penjualan kembali sebesar Rp1 juta, dan saldo minimum Rp75 ribu. Reksa dana ini juga mempunyai kebijakan investasi : 1) Alokasi 1%-75% pada efek bersifat Ekuitas Syariah yang termasuk dalam Daftar Efek Syariah, 2) Alokasi 1%-75% pada Surat Berharga Syariah Negara dan/atau Sukuk yang diterbitkan oleh korporasi berbadan hukum Indonesia, dan 3) Alokasi 1%-75% pada Instrumen Pasar Uang Syariah dalam negeri yang memiliki jatuh tempo kurang dari setahun dan/atau Deposito Syariah.

“Berinvestasi ke portofolio yang mengandung efek syariah mempunyai potensi kinerja yang relatif lebih stabil, terutama pada periode-periode yang berfluktuasi. Karena kelas aset syariah berhasil membukukan performa lebih baik dari indeks konvensional, IHSG dan LQ45, yang misal pada tahun 2008, 2011 dan 2013, malah turun sampai lebih dari 15%. Jadi efek syariah itu bisa jadi penyeimbang dari efek konvensional yang lebih agresif,” jelas Fajar.

Berdasarkan survei Global Islamic Asset Management Report 2014, alasan utama Global Investor memilih reksa dana syariah adalah untuk tujuan diversifikasi portofolio investasi. CPAM berharap reksa dana syariah yang baru dikeluarkan ini bisa menjadi sarana diversifikasi yang setidaknya sejumlah 10%-15% dari total portofolio, apalagi dengan kondisi perekonomian Indonesia yang masih belum menentu di tahun ini.

CPAM sendiri menargetkan dana kelolaan atau Asset Under Management (AUM) dari semua reksa dana syariah yang mereka punya saat ini adalah sebesar Rp150-200 miliar sampai akhir 2014 mendatang. “Sedangkan, dari keseluruhan reksa dana yang kita punya, konvensional dan syariah, ditargetkan akan mencapai AUM Rp3,7 triliun di akhir 2014. Sedangkan AUM di akhir 2013 adalah sebesar Rp2,4 triliun,” ungkapnya.

Gunanta Afrima, Direktur Product Development & Operations CPAM, menambahkan bahwa untuk mencapai AUM senilai itu di akhir tahun nanti, CPAM akan meluncurkan produk baru serta memaksimalkan produk yang sudah ada. Pada semester pertama 2014 ini perusahaan mengeluarkan lima produk reksa dana baru, yang mana dua reksa dananya berbasis syariah.

“Selain CIMB-Principal Balanced Growth Syariah yang diluncurkan hari ini, pada Juni nanti kami juga akan meluncurkan satu lagi reksa dana syariah yang fixed income. Lalu, di semester kedua nanti, kami akan meluncurkan tiga atau empat produk baru, yang ketiganya merupakan reksa dana ekuitas, dan salah satunya mungkin berupa reksa dana fixed income berbasis syariah,” papar Gunanta.

Menyoal return yang akan diterima konsumen dari reksa dana syariah ini, tutur Gunanta, pihaknya tidak berani menyebutkan angka pastinya. “Tapi yang jelas masih tidak jauh dengan indeks reksa dana syariah Infovesta,” imbuhnya.

Untuk pemasarannya, pada mulanya CPAM akan menyasar segmen investor institusi. Tapi lama-kelamaan pasti juga akan dijual untuk investor ritel. Selain dijual CPAM sendiri, yang juga menjadi selling agent adalah Bank CIMB Niaga, dan mereka juga sedang menjajaki dengan bank yang lain.

“CIMB-Principal Balanced Growth Syariah ini dikelola dengan menerapkan prinsip kehati-hatian oleh Manajer Investasi (MI) yang berpengalaman, serta diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah independen. Reksa dana ini memiliki proses transaksi portofolio yang lebih ketat karena berinvestasi dalam bisnis yang transparan. Dan itu semua adalah salah satu keunggulannya yang membuat kinerjanya lebih terprediksi dan lebih aman secara finansial,” ucap Gunanta. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved