Personal Finance

Aksi Komisaris Sejumlah Emiten Jual-Beli Saham di Januari

Manuel Djunarko, Presiden Komisaris PT Indonesia Pondasi Raya Tbk. (Foto : Indopora)

Manuel Djunarko, Presiden Komisaris PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR)/Indopora menambah kepemilikan aset di saham IDPR lantaran pada 29 Januari 2020 membeli saham perseroan sebanyak 300 ribu saham di harga Rp 382/saham.

Manuel mengeluarkan dana sebesar Rp 114,60 juta untuk memperoleh saham IDPR. Pembelian saham ini menambah porsi kepemilikannya di saham perusahaan konstruksi tersebut sebanyak 1,67 miliar saham atau 83,87%, naik tipis dibandingkan sebelumnya 83,85%.”Tujuan dari transaksi adalah untuk investasi,” tulis Manuel pada keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Selasa (4/2/2020). Pasca pembelian saham itu maka nilai aset Manuel di saham IDPR senilai Rp 638,36 miliar di harga Rp 380/saham pada penutupan perdagangan di Selasa pekan ini.

Manuel menjabat sebagai Presiden Komisaris di IDPR sejak Agustus 2015. Perseroan melakukan penawaran saham perdana (IPO) pada Desember 2015. Manuel adalah anak tunggal Ir. Yang Suryahimsa, pendiri Indopora. Dia menggantikan ayahnya yang wafat di tahun 2000 untuk meneruskan bisnis Indopora.Perusahaan ini didirikan Suryahimsa di tahun 1977. Sejak awal berdirinya, Indopora memfokuskan kegiatan usahanya pada pembuatan pondasi, dinding penahan tanah, dan perbaikan tanah.

Melalui lini bisnis utamanya, Indopora menghadirkan layanan pembangunan pondasi bangunanbangunan maupun infrastruktur mulai dari rumah, rumah ibadah, rumah sakit, gedung tinggi, jalan, jembatan, bendungan, bandara, underpass dan lain-lain. Seiring waktu, bisnis Indopora bertumbuh semakin pesat dan menangani berbagai proyek hampir di seluruh penjuru Indonesia.

Manuel memperoleh gelar Bachelor of Science dari Universitas Auckland, Selandia Baru untuk jurusan Komputer di tahun 1990 serta gelar Bachelor of Engineering dari Universitas Auckland, Selandia Baru untuk jurusan Elektrikal dan Elektronik pada 1994.

Sejak tahun 2008 hingga sekarang, Manuel menjabat sebagai Komisaris Utama PT Rekagunatek Persada dan Presiden Komisaris PT Indonesia Travel Raya. Pria kelahiran 1967 ini menjabat Komisaris PT Indonesia Bhakti Utama sejak tahun 2007, Direktur Indonesia Pondasi Raya (2000- Agustus 2015), Presiden Komisaris PT Indonesia Café Raya (2009) dan Komisaris PT Rekagunatek Persada (1996-2008).

Komisaris emiten lainnya, Edy Suwarno pada 24 Januari 2020 justru menjual saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA), perusahaan pengembang properti. Dia melepas saham MINA sebanyak 3,57 juta saham di harga Rp 218/saham. Dana yang dihimpun Edy dari penjualan ini senilai Rp 778,56 juta. Menurut Edy, penjualan saham MINA bertujuan untuk top up perjanjian penjualan dan pembelian kembali saham. Pasca penjualan, jumlah saham perseroan yang dimiliki Edy sebanyak 1,794 miliar atau sebesar 27,35% dari jumlah total saham beredar. Porsinya turun tipis dari sebelumnya 27,40% (1,798 miliar).

Sebelumnya, Edy pada 23 Januari tahun ini juga menjual 7,33 juta saham MINA pada harga Rp 218 sehingga memperoleh dana segar senilai Rp 1,55 miliar. Edy cukup aktif melakukan aksi jual-beli saham MINA untuk investasi. Pada 22 Januari 2020, dia membeli sebanyak 2,29 juta saham MINA di harga Rp 218 dengan merogoh koceknya senilai Rp 500 juta agar bisa men membeli saham ini. Pada tanggal yang sama, Edy juga sempat menjual saham MINA sebanyak 917.400 di harga Rp 218. Dengan begitu, Edy meraih dana senilai Rp 199,99 juta dari penjualan saham MINA. “Tujuan untuk investasi dan pelepasan investasi,” ujar Edy.

Sehari sebelumnya, Komisaris Utama MINA ini menjaring dana Rp 3,49 miliar dengan menjual 16,05 miliar saham perseroan di harga Rp 218. Tujuan transaksi pada 21 Januari 2020 itu, menurut Edy, untuk top up perjanjian dan pembelian kembali saham. “Serta pelepasan investasi,” sebut Edy. MINA melaksanakan IPO pada April 2017.

Sejak Januari 2017, Edy menjabat sebagai Komisaris Utama MINA. Peraih gelar gelar Diploma dari jurusan Hospitality di Universitas William Angliss Institute, Melbourne, Australia, pada 1996 ini masih menjabat sebagai Komisaris Utama PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk, Komisaris PT Bukit Uluwatu Villa Tbk, dan Direktur Utama PT SAM Indonesia. Dia pernah berkarier di PT Danasakti Sekuritas (1999-2010).

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved