Personal Finance

BI Rate Tetap 5,75 Persen

Oleh Admin
BI Rate Tetap 5,75 Persen

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang dilaksanakan Kamis (10/1/2013) ini, memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) di angka 5,75 persen. Besaran tersebut dipandang masih konsisten dengan sasaran inflasi tahun ini dan mendatang.

“Tingkat suku bunga tersebut (5,75 persen) dinilai masih konsisten dengan sasaran inflasi tahun 2013 dan 2014, sebesar 3,5 persen-5,5 persen,” ujar Dody Budi Waluyo, Direktur Eksekutif Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Bank Indonesia, dalam siaran pers.

BI melihat bahwa perekonomian Indonesia tumbuh cukup tinggi disertai inflasi yang tetap terkendali dan rendah selama tahun 2012. Capaian tersebut tidak lepas dari berbagai kebijakan yang ditempuh bank sentral dan pemerintah dalam menjaga stabilitas makro dan momentum pertumbuhan ekonomi nasional di tengah perlambatan ekonomi dunia.

Kinerja keduanya pun menghasilkan catatan pertumbuhan ekonomi nasional yang baik dengan angka 6,3 persen pada tahun lalu. Di mana daya tahan perekonomian selama ini didukung oleh stabilitas makro dan sistem keuangan yang terjaga sehingga mampu memperkuat basis permintaan domestik. Kinerja konsumsi rumah tangga dan investasi yang meningkat mampu menahan dampak turunnya pertumbuhan ekspor terutama mulai paruh kedua 2012. “Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi terutama ditopang oleh kinerja sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, serta sektor pengangkutan dan komunikasi,” lanjutnya.

Tahun ini dan tahun 2014, BI memperkirakan perekonomian Indonesia dapat mencapai kisaran masing-masing 6,3-6,8 persen dan 6,7- 7,2 persen. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh konsumsi yang terus meningkat dan investasi yang tetap kuat, sementara ekspor diprakirakan akan membaik.

Sementara itu untuk angka inflasi, BI meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 3,5-5,5 persen pada tahun ini dan tahun 2014. “Ke depan, Bank Indonesia juga akan memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial serta mempererat koordinasi dengan pemerintah untuk mengelola permintaan domestik agar sejalan dengan upaya menjaga keseimbangan eksternal, mencapai sasaran inflasi, dan kesinambungan pertumbuhan ekonomi nasional,” tandas Dody. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved