Personal Finance

Gaya Investasi Bianto Surodjo

Gaya Investasi Bianto Surodjo

Sejak masih duduk di bangku SMP di Ponorogo, dia sudah rajin menabung. Kini, dia berinvestasi di berbagai instrumen investasi. Horison berinvestasinya adalah investasi jangka panjang.

Bianto Surodjo, Direktur Ritel PT Bank Permata Tbk., sudah bisa mencari penghasilan ketika dirinya masih bersekolah SMP di kampung halamannya, Ponorogo, Jawa Timur. Orang tuanya yang memiliki toko jamu dan kelontong di Ponorogo, memotivasi dirinya untuk mencari sumber penghasilan. Saat itu Bianto mendapatkan penghasilan tambahan dari berjualan balon dan kembang api yang di titipkan di toko jamu dan kelontong milik orang tuanya ini. Kembang api dijualnya menjelang hari raya Idul Fitri. Balon dijajakan nyaris setiap bulan. Barang dagangannya laris manis.

Ia menyimpan keuntungan dari berjualan itu di rekening tabungan. Pundi-pundi penghasilannya kian bertambah dari honor sebagai pengajar kursus organ. “Waktu SMP, saya juga pernah menjadi guru les organ di Ponorogo,” katanya. Pengalaman ini tentu saja masih membekas ketika dirinya hijrah ke Jakarta untuk meretas karier sebagai tenaga profesional.

Setelah merampungkan kuliahnya di Institut Teknologi Bandung (ITB), Bianto diterima kerja PT Procter & Gamble (P&G) Indonesia di tahun 1995. “Saya di bagian Product Development,” ujar Bianto. Setiap bulan, gaji yang diterimanya dari P&G Indonesia itu disisihkan sekitar 50-60% untuk ditabung. Sisa gajinya dialokasikan untuk biaya operasional sehari-hari, seperti membayar sewa kos-kosan, makan, transportasi atau berekreasi. Bagi Bianto, sejak kecil dirinya dididik oleh orang tuanya untuk mengapresiasi uang. Alhasil, dia tidak menghambur-hamburkan gajinya. Apalagi, budaya menabung dipupuk Bianto sejak masih bocah. “Di awal-awal kerja di Jakata, walau gaji saya belum tertalu besar, namun sebagian besar gaji ini disimpan ke tabungan,” Bianto mengenang masa-masa awal merantau ke Jakarta.

Bianto Surodjo, Direktur Ritel Bank Permata, rajin menabung dan berinvestasi jangka panjang. (Foto : Prio Santoso/Majalah SWA).

Dia menambah portofolio investasi seiring dengan peningkatan penghasilan dan pengetahuannya mengenai produk berinvestasi, semisal saham, reksa dana dan obligasi. Dia mempelajari produk investasi tatkala masih bekerja di P&G Indonesia. “Saya mulai mempelajari produk investasi dan keuangan di awal karir saya,” kenang pria berkacamata ini. Pengetahuannya mengenai instrumen investasi kian bertambah seiring dengan menanjak kariernya di berbagai bank swasta, antara lain di ABN AMRO Bank, N.V. (2001- 06), PT Maybank Indonesia Tbk (2006-09) dan PT Bank Barclays Indonesia (2009-10). Bianto membeli 15-20 saham dalam portofolionya yang komposisinya terdiri dari saham blue chip sebesar 90% dari jumlah saham tersebut. “Saya kini investor yang moderat yang mengutamakan prinsip prudent,” ia menegaskan.

Pilihan ini juga mengacu kepada target berinvestasi Bianto. “Saya sudah berumur 45 tahun, kalau dihitung normal, 10 tahun lagi saya pensiun. Jadi, investasi saat ini merupakan persiapan masa pensiun,” dia menambahkan. Jumlah sahamnya masih berkisar 15-20 saham yang setiap tahun dievaluasi kinerja fundamentalnya dalam beberapa kali. Bianto menyebutkan modalnya dipecah-pecah ke berbagai saham di sektor konstruksi, barang-barang konsumsi, keuangan, dan pertambangan dan energi.

Horison investasinya yang diubah ke investasi jangka panjang itu dibarengi dengan penanambahan aset yang disebarnya ke Obligasi Ritel Indonesia (ORI), reksa dana pendapatan tetap, dan properti. Menurut Bianto, dia membagi portofolionya dalam bentuk ekuitas yaitu saham dan reksa dana saham sebesar 20% dari jumlah total portofolio investasinya. Yang 40% di properti, 20% dialokasikan ke instrumen investasi pendapatan tetap, semisal ORI dan reksa dana pendapatan tetap dan 20% di tabungan dan deposito sebagai dana cadangan. Penggemar Nasi Pecel Madiun ini berpendapat diversifikasi aset yang dilakukannya itu mencerminkan profil risiko dirinya sebagai investor. “Saya tidak agresif dan nyaman untuk persiapan pensiun,” ujar pria yang murah senyum ini. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved