Personal Finance

Bursa Fluktuatif, Cipaganti Kurangi Jumlah Saham yang Dilepas ke Publik

Oleh Admin
Bursa Fluktuatif, Cipaganti Kurangi Jumlah Saham yang Dilepas ke Publik

Kondisi pasar finansial belakangan memang sedang tidak stabil. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berfluktuasi antara zona merah dan hijau. Kondisi itu lantas memengaruhi langkah PT Cipaganti Citra Graha Tbk (CPGT) dalam melakukan penawaran umum perdana saham (IPO). Awalnya, perseroan berencana melepas saham ke publik sebanyak 40 persen, namun dalam pencatatan saham secara resmi di Bursa Efek Indonesia, pada Selasa (9/7/2013) ini, perusahaan memutuskan melepaskan hanya 10 persen saham.

PT Cipaganti Citra Graha Tbk mencatatkan namanya di papan utama Bursa Efek Indonesia

“Awalnya Cipaganti merencanakan untuk melepas saham itu 40 persen, cuma karena kondisi pasar modal dan bukan hanya di Indonesia saja tapi secara regional mengalami penurunan, kami bersama Mandiri Sekuritas dan Kim Eng Securities (selaku penjamin pelaksana emisi efek) memutuskan hanya melepas 10 persen,” terang Andianto Setiabudi, Direktur Utama PT Cipaganti Citra Graha Tbk.

Secara resmi, hari ini, saham PT Cipaganti Citra Graha Tbk tercatat dengan kode CPGT di Bursa Efek Indonesia. Jumlah saham yang dilepas ke publik sekitar 361 juta lembar, atau 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Harga saham sendiri Rp 190 per lembar saham.

Dengan perubahan jumlah saham tersebut, target dana yang diperoleh dari IPO pun menyusut menjadi Rp 68-69 miliar. Setelah penerimaan dari IPO menurun, Andianto berujar, penggunaan dananya pun akan berubah. “Awalnya jika berhasil (melepas saham sebanyak) 40 persen diharapkan dapat meraih sekitar Rp 400 miliar. Dan digunakan untuk perluasan usaha sebanyak 2.000 unit kendaraan dan alat berat,” terang dia.

Ia merinci dua ribu unit tersebut terdiri dari taksi sebanyak 900 unit, kendaraan shuttle dan travel sebanyak 500 unit, kendaraan rental juga 500 unit, bus pariwisata 50 unit, dan peremajaan alat berat sebanyak 50 unit. “Tapi menyikapi menurunnya jumlah saham yang dilepas ini juga berpengaruh terhadap rencana penggunaan dananya,” tambahnya.

Ia lalu menyebutkan dana dari IPO akan digunakan untuk kendaraan travel dan shuttle sejumlah 300 unit, dan untuk taksi dengan 350 unit. “Kami prioritaskan ini dulu,” tegas dia. Dua hal itu dipilih karena melihat penerimaan tahun lalu, khusus untuk travel terpadu menyumbang lebih dari 70 persen terhadap total pendapatan perseroan. Jadi, perseroan memilih bisnisnya yang memberikan kontribusi dan marjin yang cukup besar.

Akan tetapi, Andianto menuturkan, perseroan tetap berusaha merealisasikan rencana sebanyak 2.000 unit yang telah dibuat. “Diharapkan setelah 6 atau 8 bulan ke depan kami juga akan tetap fokus pada perencanaan yang telah dibuat sebelumnya, yaitu business plan terhadap pengembangan 2.000 unit kendaraan dan alat berat, juga penambahan pool untuk taksi dan transportasi terpadu, di Jakarta, Bandung, dan Surabaya.”

Di saat yang sama, Robertus Setiawan, Direktur Keuangan PT Cipaganti Citra Graha Tbk menuturkan bahwa perusahaan juga merevisi target pertumbuhan laba bersihnya seiring dengan berubahnya jumlah saham yang dilepas, terjadinya kenaikan harga BBM, dan lainnya. Tadinya, pertumbuhan laba bersih di tahun ini diperkirakan bisa berkisar 25-30 persen, bahkan di atas 30 persen. “Saat ini kami menghitung pertumbuhan (laba bersih) kami sekitar 15 persen dibandingkan tahun lalu,” tuturnya.

Demi mencapai pertumbuhan yang ditargetkan, perseroan tidak hanya mengandalkan dana IPO. Perusahaan juga akan meminjam dana dari perbankan. Robertus menyebutkan, “Saat ini kami sudah menerima surat persetujuan kredit dari salah satu bank di Indonesia berjumlah Rp 250 miliar.”

Ia pun mengutarakan, “Kami tetap pada rencana awal, yaitu kami akan melepas 40 persen saham kami ke masyarakat. Tapi sisa 30 persen kami akan lepas kembali pada saat situasi bursa lebih kondusif.” (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved