Personal Finance

Dana Kelolaan Capai Rp49,5 Triliun, Eastspring Optimis Pemulihan Ekonomi

Dana Kelolaan Capai Rp49,5 Triliun, Eastspring Optimis Pemulihan Ekonomi

Perusahaan manajer investasi Eastspring Investments Indonesia (Eastspring), tetap optimistis menatap prospek pereknomian yang akhir-akhir ini melambat. Perekonomian global diwarnai oleh ketegangan pasar berkaitan dengan drama negosiasi utang Yunani serta gejolak pasar saham dan mata uang Yuan.

“Sebetulnya pemulihan perekonomian global masih berlanjut. Bahkan, perekonomian Eropa tumbuh lebih baik dari yang diprediksikan sebelumnya. Peluang naiknya suku bunga di Amerika Serikat dalam waktu dekat, yang menjadi satu sumber kekhawatiran pasar, di sisi lain merefleksikan kebangkitan perekonomian negara tersebut,” jelas Riki Frindos, Presiden Direktur Eastspring Investments Indonesia dalam diskusi bertema “Global & Local Market Update 2nd Half 2015” dengan para nasabah dan awak media di Jakarta (13/8).

(tengah berkaca mata) Riki Frindos, CEO Eastpring Investment Indonesia

(tengah berkacamata) Riki Frindos, CEO Eastpring Investment Indonesia

Sementara itu, perekonomian Tiongkok memang mengalami tantangan secara struktural, namun, tingkat pertumbuhan di negara tersebut masih cukup tinggi dibandingkan negara lainnya. Diakuinya, perekonomian banyak negara berkembang masih belum terlalu solid, terutama negara-negara produsen komoditas.

Dalam acara tersebut, Eastspring menyajikan informasi dan pandangan perusahaan mengenai kondisi pasar global dan lokal terkini serta bagaimana menyikapi dinamika ekonomi tersebut untuk menentukan strategi dan keputusan investasi. Sebagai bagian dari grup Prudential dengan keahlian dan pengalaman global, Eastspring berkomitmen untuk terus berbagi informasi pasar terkini kepada nasabah dan pemangku kepentingan di pasar modal.

Menurut Riki, perekonomian dalam negeri juga mengalami perlambatan, karena masih terbatasnya permintaan dari mitra dagang terutama atas komoditas-komoditas Indonesia. Likuiditas yang masih cenderung ketat, sebuah kondisi yang diperlukan untuk meletakkan kestabilan makroprudensial dalam siklus ekonomi saat ini, turut mempengaruhi aktivitas ekonomi dalam negeri, termasuk tingkat investasi yang terus mengalami perlambatan. Rencana belanja modal pemerintah, terutama di sektor infrastruktur, tidak hanya diharapkan dapat mengimbangi perlambatan sektor swasta, tetapi juga sebuah keniscayaan untuk mendukung kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang.

Koreksi yang terjadi di pasar saham beberapa bulan belakangan merupakan sebuah konsekuensi dari perlambatan pertumbuhan ekonomi yang direfleksikan oleh melemahnya laba perusahaan, dan kondisi makroekonomi yang belum sepenuhnya stabil, termasuk kehawatiran pada pergerakan Rupiah. Namun, di sisi lain, seiring dengan melemahnya harga saham-saham tingkat valuasi mulai memasuki teritori yang menarik.

Riki cukup optimis, didukung konsistensi kebijakan pemerintah dalam mendorong investasi, terutama di sektor infrastruktur dan manufaktur, pemulihan ekonomi diharapkan terjadi pada kuartal-kuartal mendatang.

“Sebagai manajer investasi yang telah melayani nasabah Indonesia dan berinvestasi di pasar Indonesia lebih dari satu dasawarsa, Eastspring telah melewati berbagai siklus perekonomian termasuk seperti yang terjadi saat ini. Dengan keahlian dan pengalaman Eastspring yang telah teruji serta dukungan grup perusahaan dan akses ke pasar global, kami berkomitmen untuk terus memberikan yang terbaik bagi para nasabah dalam berbagai siklus perekonomian sebagaimana yang telah kami lakukan selama ini”, tegas Riki,

Meskipun terjadi penurunan indeks pasar saham, Eastspring bersyukur atas masih tumbuhnya bisnis perusahaan tahun ini. Hingga 31 Juli 2015, tercatat dana kelolaan Eastspring Investments Indonesia mencapai angka lebih dari Rp 49,5 triliun yang meliputi reksa dana dan discretionary fund.

Di tingkat Asia, Eastspring Investments merupakan manajer investasi retail terbesar selama 3 tahun berturut-turut berdasarkan Asia Asset Management Fund Manager Survey 2012-2014 dan dinobatkan sebagai Best Asset Management House in Asia 2014 dalam ajang tahunan Best of the Best Award yang digelar oleh Asia Asset Management Magazine. Total dana kelolaan Eastspring Investments mencapai lebih dari US$134 miliar per 30 Juni 2015. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved