Melihat permintaan semen yang begitu besar, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk berupaya mengembangkan bisnisnya. Pembiayaan untuk itu, salah satunya, berasal dari hasil pencatatan perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia, yang berlangsung Jumat (28/6/2013).

PT Semen Baturaja (Persero) Tbk

Perusahaan semen yang berpusat di Sumatera Selatan ini melepas sebanyak 2.337.678.500 saham, atau sebanyak 23,76 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, termasuk sebanyak 19.168.500 saham, atau 0,82 persen dari jumlah penerbitan saham yang ditawarkan untuk program Employee Stock Allocation dan sebanyak-banyaknya sebesar 162.321.500 saham, atau 1,65 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO untuk pelaksanaan program Management and Employee Stock Option Plan. Saham dilepas ke publik dengan harga Rp 560 per lembar saham.

“Hasil IPO ini semua akan kami gunakan untuk investasi pabrik yang baru, pabrik Baturaja II yang akan kami bangun di sebelahnya pabrik yang sekarang sudah ada,” terang Pamudji Rahardjo, Direktur Utama Semen Baturaja, di Bursa Efek Indonesia.

Dari IPO, perusahaan berhasil mendapatkan dana tunai sekitar Rp 1,3 triliun. Alokasi dana itu, sekitar 25 persen untuk pengadaan dan pengembangan lahan, 70 persen untuk pembelian mesin dan peralatan utama, dan sekitar 5 persen untuk peralatan elektronik dan otomasi serta enjiniring dan desain.

Terkait lahan, ia menyebutkan, perseroan telah mempunyai tiga lokasi, yakni dua di Sumatera Selatan dan satu lokasi di Jambi. “Kami sekarang berusaha menguasai tiga lokasi yang memiliki potensi untuk dikembangkan bahan bakunya, di Sumatera Selatan ada dua, di Jambi ada satu,” terang dia. (EVA)

Pamudji lalu menambahkan, perseroan menargetkan bisa memproduksi dan menjual semen sekitar 1,5 juta ton pada tahun ini. “Lebih besar 250 ribu ton dari tahun lalu,” tandasnya.