Personal Finance

eSmart Syariah, Strategi Dongkrak Transaksi BNI Securities

eSmart Syariah, Strategi Dongkrak Transaksi BNI Securities

Perusahaan sekuritas yang menggarap pasar modal sesuai syariah masih sangat jarang, padahal potensi umat Islam sebagai investor sangat besar. Peluang inilah yang dilihat PT BNI Securities (BNIS) yang semakin serius menggarap bisnisnya ditandai dengan peluncuran eSmart Syariah.

eSmart Syariah telah mendapatkan sertifikat dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI). Dengan layanan ini memungkinkan investor untuk melakukan transaksi saham secara reguler maupun online berbasis syariah. Semua fitur di eSmart BNI Securities juga terdapat di eSmart Syariah. Hanya saja, saham-saham yang diperagangkan semuanya berbasis syariah dan tidak mengenal sistem margin serta short selling.

Di eSmart Syariah juga tersedia transaksi JII (Jakarta Islamic Index) dan ISSI (Islamic Saham Syariah Indonesia). Ke depannya, layanan ini juga akan menyediakan trading bond pemerintah dan bond retail milik BNI.

“Diversifikasi bisnis ke layanan berbasis syariah menjadi salah satu strategi perusahaan di tahun ini. Nasabah pun kini memiliki pilihan dalam bertransaksi efek,” ujar Presiden Direktur BNIS, Jimmy Nyo, saat peluncuran eSmart Syariah di Jakarta.

Jimmy menjelaskan, dengan sertifikasi tersebut kini BNIS merupakan perusahaan sekuritas BUMN pertama yang memiliki layanan transaksi saham sesuai ketentuan syariah.

Sejauh ini menurut Jimmy, kinerja saham-saham berbasis syariah cenderung lebih bagus dibanding saham-saham konvensional sehingga ia optimis akan masa depan transaksi eSmart Syariah.

Pengadaan layan eSmart Syariah juga merupakan suatu strategi perusahaan demi mendongkrak transaksi harian saham-saham konvensional yang mengalami penurunan. Saat ini transaksi per hari harian saham-saham konvensional sebesar Rp 150 miliar, padahal di awal tahun 2012 per harinya mencapai Rp 170 miliar. Artinya terjadi penurunan transaksi Rp 20 miliar per hari. “Mudah-mudahan dengan semakin seriusnya kami menggarap pasar syariah, transaksi harian bisa kembali normal,” tambah Jimmy.

Meski berharap adanya kontribusi peningkatan transaksi, namun BNIS belum bisa mamatok target karena eSmart Syariah masih dalam tahap edukasi ke masyarakat. “BSNI dan Bursa Efek Indonesia baru-baru ini melakukan edukasi trading online ini di wilayah-wilayah potensial yakni Aceh dan Banjarmasin. Selanjutnya edukasi akan dilakukan di kota-kota besar yang merupakan basis-basis Islam lainnya.” (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved