Personal Finance

Finansialku Bantu Rencanakan Keuangan

Finansialku Bantu Rencanakan Keuangan
Melvin Mumpuni, Founder Finansialku (kiri), dalam pelatihan literasi instrumen keuangan di Menara BCA pada Kamis (29/08/2019)

Merencanakan keuangan untuk tujuan tertentu sudah sewajarnya dilakukan sedini mungkin. Dibutuhkan perencanaan jangka panjang untuk mencapai kebebasan finansial, suatu keadaan dibmana seseorang bebas secara finansial. Artinya, seseorang tersebut memiliki kekayaan yang mencukupi segala kebutuhannya tanpa harus aktif bekerja.

Melvin Mumpuni mendirikan Finansialku pada tahun 2013 untuk memberikan edukasi keuangan pada masyarakat secara terbuka dan tidak kaku. Perusahaan ini adalah satu-satunya perusahaan perencana keuangan yang memberikan edukasi secara komprehensif dan dapat diakses melalui berbagai platform, yaitu portal edukasi dan aplikasi yang dapat diunduh di smartphone.

Klien pun berdatangan dengan beragam tujuan. Ada anak muda yang menyiapkan dana liburan, keluarga yang merencanakan dana pendidikan, keluarga yang menyiapkan dana pensiun, beli rumah, mobil, dan lain-lain. Untuk itu, Finansialku dikenal sebagai perencana keuangan keluarga.

Saat ini, aplikasi Finansialku tersedia di Android dan telah diunduh 150 ribu orang. Dari 150 ribu pengguna, tercatat sebanyak 10% merupakan pengguna premium dimana fitur yang didapatkan lebih lengkap dan komprehensif.

Melvin menyebutkan, kebanyakan klien datang dari rentang usia 25-34 tahun. Tujuan rencana keuangannya macam-macam. Misal sepasang muda-mudi yang merencanakan biaya pernikahan, keluarga muda yang berencana mencicil rumah, bahkan ibu rumah tangga yang memiliki bisnis online.

“Keunggulan Finansialku adalah klien dapat berkonsultasi langsung dengan perencana keuangan melalui fitur chat kapanpun yang mereka mau. Untuk berlangganan premium, pengguna membayar Rp 350 ribu untuk langganan selama satu tahun. Sedangkan apabila ingin meeting secara langsung, biaya yang dikenakan sebesar Rp 500 ribu untuk 2 jam pertemuan,” papar Melvin saat ditemui di pelatihan literasi instrumen keuangan di Menara BCA (29/08/2019) lalu.

Diakui Melvin pula meski kondisi ekonomi dunia sedang gonjang-ganjing, Finansialku tetap percaya pada ekonomi Indonesia. Contohnya beberapa waktu lalu ketika IHSG dunia sedang turun, Indonesia justru bertahan. Apabila kondisi ini saja masih bisa ditangani, ke depannya tentu lebih bisa bertahan. Produk investasi yang berpotensi stabil pun adalah yang berhubungan dengan fixed income.

Meski melek finansial di usia muda sudah digemparkan dimana-mana, nyatanya masih belum banyak anak muda yang mau menyisihkan gajinya untuk investasi. Dalam setiap sesi pelatihan finansial, Melvin mencatat milenial Indonesia lebih terbujuk menggunakan gajinya untuk mencicil barang ketimbang investasi.

“Setiap saya tanya apakah mereka punya cicilan, jawabannya pasti punya dengan jumlah 1-2 juta per bulan. Tapi tidak ada yang menyisihkan 1-2 juta untuk investasi. Jadi sebenarnya, mereka punya dana untuk diinvestasikan, tapi belum mau. Oleh karena itu, Finansialku menganjurkan anak muda untuk lebih dulu berinvestasi dengan jumlah kecil (budget testing) misal Rp 100 ribu saja. Walaupun return-nya tidak besar, asal mereka sudah tahu manfaat berinvestasi,” jelasnya.

Kendati demikian, di akhir tahun 2019 Finansialku berencana akan rilis di IOS dengan target mencapai 200 ribu pengguna agar lebih banyak masyarakat terutama anak muda yang melek finansial.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.cco.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved