Personal Finance

Gelar Pameran Reksadana 4 Hari, APRDI Targetkan Dana Rp 10 Triliun

Gelar Pameran Reksadana 4 Hari, APRDI Targetkan Dana Rp 10 Triliun

Pekan Reksadana Nasional mulai digelar Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia (APRDI) yang berlangsung 18-21 Oktober 2012 di Mal Central Park, Jakarta Barat. Pemeran Reksadana yang dibuka oleh Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar itu diikuti oleh 45 manajer investasi dan agen penjualan reksadana, dan ditargetkan bisa menghimpun dana sekitar Rp 10 triliun selama pameran yang digelar hanya 4 hari itu. Menurut Mahendra, di Indonesia pelaku industri reksadana perlu melakukan sosialiasi tentang kemudahan investasi di reksadana serta potensi hasil yang lebih besar.

Denny R Thaher, Ketua Umum Pekan Reksa Dana Nasional, menambahkan, dengan mengusung tema “Resadana Pilihan Investasi Masa Depan Keluarga Indonesia”, acara ini bertujuan untuk mendekatkan dan mengenalkan reksa dana kepada keluarga. Karena dengan cara ini paradigma masayarakat terhadap investasi reksadana bisa berubah secara positif. “Kami yakin perubahan akan berhasil jika dimulai dari keluarga, sehingga kami ingin keluarga Indoensia bisa memahami bahwa reksadana bisa menjadi instrumen keuangan untuk mempersiapkan masa depan keluarga,” kata Denny.

Selain memasarkan produk-produk reksadana, selama pameran akan digelar talkshow, klinik investasi serta job fair. Melalui job fair para profesional dan fresh graduate akan bisa merasakan betapa menariknya bekerja di industri reksadana, mengingat industri ini membutuhkan SDM yang sangat besar.

Abiprayadi Riyanto, Ketua APRDI, mengungkapkan, Pekan Reksadana Nasional merupakan rangkaian acara dari program edukasi dan sosialisasi reksadana yang sudah dilakukan sejak tahun 2010. Bahkan saat ini program sosialisasi reksadana telah dilakukan di 19 kota di Indonesia. “Melalui Pekan Reksadana Nasional kami berharap pemahaman dan minat masyarkat berinvestasi di reksadana meningkat lebih cepat,” kata Abiprayadi.

Saat ini jumlah dana kelolaan reksadana sekitar Rp 175 triliun dengan jumlah investor 161 ribu orang. Hanya saja jumlah investor tersebut tidak sebanding dengn jumlah kelompok kelas menengah atas yang jumlahnya, menurut survei McKinsey Global Institute, mencapai 45 juta orang. Abiprayadi mengakui, sejak diperkenalkan 16 tahun lalu, produk reksadana belum menjadi pilihan utama bagi masyarakat, meskipun investasi reksadana banyak menawarkan keunggulan mengingat jenis reksadana sangat variatif seperti reksadana saham, campuran, pendapatan tetap, pasar uang maupun terpoteksi. “Imbal hasil reksa dana sangat menarik dan risikonya terukur,” kata Abiprayadi.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved