Personal Finance zkumparan

Mantan Bos Pindad Rajin Beli Saham KRAS

(Kiri) Silmy Karim, Dirut KRAS, mendampingi Menteri BUMN, Erick Thohir, pada pemaparan publik di Jakarta pada Januari 2020. (Foto : Istimewa).

Silmy Karim, Dirut PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), pada 4 Maret 2021 membeli saham KRAS sebanyak 393.700 saham dengan harga pembelian Rp 635. Silmy mengatakan tujuan pembelian saham ini untuk investasi. sebelum transaksi sebanyak 764.600 lembar dengan porsi sebanyak 0,004% dari jumlah total saham KRAS yang beredar. Setelah pembelian saham di periode ini, maka jumlah saham KRAS yang dimiliki Silmy pun bertambah. “Jumlah saham setelah transaksi sebanyak 1.158.300 (0,006%),” ujar Silmy dalam keterbukaan informasi yang dikutip SWA online di Jakarta, Senin (8/3/2021).

Apabila mengacu harga saham KRAS di 4 Maret itu, maka Silmy merogoh kocek pribadinya senilai Rp 249,99 juta. Sebelumnya, eksekutif yang pernah menjabat sebagai Dirut PT Pindad (Persero) ini membeli saham KRAS pada 26 Februari 2021 sebanyak 354.600 lembar di harga Rp 705. PAda 11 Januari 2021, Silmy juga membeli saham BUMN baja ini di harga Rp 610 sebanyak 410.000 lembar. “Tujuan transaksi investasi,” imbuh Silmy mengenai tujuan pembelian saham di Januari itu.

Silmy ditunjuk sebagai Dirut Krakatau Steel pada 6 September 2018. Ia membenahi BUMN ini, antara lain melakukan restrukturisasi utang yang untuk menyehatkan keuangan KRAS. Restrukturisasi ini tuntas dilaksanakan lantaran keseluruhan kreditur telah menandatangani perjanjian kredit restrukturisasi utang.Emiten baja ini telah menyelesaikan restrukturisasi utang senilai US$ 2 miliar. Restrukturisasi utang ini adalah restrukturisasi utang terbesar yang pernah ada di Indonesia. Kesepakatan restrukturisasi ini telah selesai ditandatangani oleh keseluruhan kreditur pada 12 Januari 2020.

Restrukturisasi ini melibatkan 10 bank nasional, swasta nasional dan swasta asing. Sebelumnya pada 30 September 2019 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank ICBC Indonesia, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank), PT Bank Central Asia Tbk. telah sepakat untuk melakukan relaksasi pembayaran utang dalam perjanjian induk rekstrukturisasi.

Pada 29 Desember 2019, PT Bank DBS Indonesia dan PT Bank OCBC NISP Tbk mengawali perjanjian aksesi atau penundukannya terhadap perjanjian induk restrukturisasi. Kemudian, pada 12 Januari 2020 dua bank swasta lainnya yakni Standard Chatered Bank Indonesia dan PT CIMB Niaga Tbk turut tunduk dalam perjanjian induk yang sama.

Penandatanganan persetujuan pembiayaan ini dilakukan untuk mendukung Rencana Transformasi Bisnis dan Keuangan Krakatau Steel menjadi lebih sehat. Beban bunga dan kewajiban pembayaran pokok pinjaman menjadi lebih ringan sehingga membantu perbaikan kinerja perusahaan dan memperkuat cashflow perusahaan. Proyek restrukturisasi ini berlangung selama sembilan tahun (2019-2027), dalam jangka panjang diharapkan operasi perusahaan menjadi lebih baik.

“Melalui restrukturisasi ini, total beban bunga selama sembilan tahun utang dapat diturunkan secara signifikan dari US$ 847 juta menjadi US$ 466 juta. Selain itu, penghematan biaya juga kami dapatkan dari restrukturisasi Krakatau Steel utang selama sembilan tahun sebesar US$ 685 juta”, ungkap Silmy Karim, Direktur Utama Krakatau Steel pada pernyataan tertulisnya di Jakarta, (28/1/2020).

Kala itu, Silmy menyebutkan perseroan sepanjang tahun 2019 sudah banyak melakukan transformasi perusahaan. “Selain restrukturisasi utang, kami juga telah melakukan optimalisasi tenaga kerja dan menerapkan operation excellence sehingga Krakatau Steel lebih efisien dan kompetitif. Kemudian di September dan November 2019 secara berturut-turut kami berhasil melampaui rekor produksi baja jenis HRC (hot rolled coil) dan CRC (cold rolled coil),” ia menambahkan.

Total Pinjaman (US$)1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. : 618.288.9412. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. : 425.924.8603. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. : 337.391.8914. PT Bank CIMB Niaga Tbk. : 238.336.9215. PT Bank OCBC NISP Tbk. : 138.659.8626. PT Bank ICBC Indonesia : 44.269.3907. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia : 79.832.6188. PT Bank DBS Indonesia : 48.617.0129. Standard Chartered Bank : 25.620.92810. PT Bank Central Asia Tbk. : 48.693.599Total : 2.005.636.024Sumber : Krakatau Steel

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved