Personal Finance

Mughnii Land Tawarkan Investasi di 555 Island, Bali

Mughnii Land Tawarkan Investasi di 555 Island, Bali

Djoko Purwoko, Owner PT Mahakarya Evelyn-Almeera Mughnii

Bali kian diminati sebagai daerah kunjungan wisata baik bagi wisata nusantara maupun asing. Hal ini tentunya menjadi daya tarik bagi pengembang untuk membangun resort dan vilatel (vila dan hotel).

Inilah yang menjadi daya tarik PT. Mahakarya Evelyn- Almeera Mughnii Development (Mughnii Land) membangun villa mewah berkonsep vilatel (villa hotel) yaitu 555 Island, Bali, yang terletak di Pantai Beraban, Tanah Lot, Tabanan yang merupakan lokasi sunrise properti di Bali saat ini.

555 Island, Vilatel berada di atas lahan 16 hektar. Mughnii Land membangun sebuah vilatel dengan konsep resort terdiri dari 827 unit, seluruhnya dijual,dan 20 unit tertentu tidak dijual sebagai milik pengembang.

Menurut Djoko Purwoko, Owner PT Mahakarya Evelyn-Almeera Mughnii, 555 island menawarkan dua tipe unit, yakni tipe 32 dan tipe 56 dengan private pool dan status hak milik. “Dengan konsep vilatel, 555 Islands terbuka untuk investor yang menginginkan investasi di Bali,” katanya.

Djoko menambahkan, pasaran sewa unitnya sekitar Rp 1,5 juta/malam untuk tipe terkecil (32/60) dengan garansi pendapatan sewa Rp 5 juta/bulan selama masa KPR maksimal 15 tahun.

Kalkulasinya, menurut Djoko, memberikan pembagian pendapatan sewa 70% untuk investor dan 30% untuk pengembang. Garansi sewa tersebut mulai dihitung setelah vilatel beroperasi selama 7 bulan.

Contohnya, bila dalam sebulan unit milik investor hanya tersewa sebanyak 10 hari saja, berarti Rp1,5 juta dikali 10 hari = Rp 15 juta. Sebanyak Rp 10,5 juta menjadi hak pemilik, sisanya untuk pengembang.

Jika harga unit termurah Rp 495 juta (harga KPR), maka DP-nya adalah Rp 50 juta (10%) dengan plafon pinjaman Rp 445 juta dan cicilannya Rp 4,5 juta per bulan selama masa tenor 15 tahun dan bunga 9% per tahun.

Dengan demikian pemilik unit masih dapat surplus Rp 6 juta per bulan. “Jadi selama 15 tahun ibaratnya cicilan KPR-nya kita gratiskan. Kalaupun nggak dapat penyewa dalam sebulan, kita sudah kasih garansi sewa Rp 5 juta per bulan,” kata Djoko.

Beberapa keunggulan yang ditawarkan oleh developer antara lain: harga yang masih terjangkau, yakni untuk tipe unit 32/60 dan 56/60 seharga Rp395 dan Rp900 juta per unit (tunai). Jika dibeli secara KPR, tipe termurah dipatok Rp 495 juta dengan uang muka 15% langsung lunas. “Pembelian bisa juga secara tunai bertahap hingga 24 bulan dengan DP Rp 50 juta,” tambah Djoko.

Selain itu, tingkat okupansi yang cukup tinggi mencapai 45-70%. Djoko membandingkannya dengan beberapa villa lokasi lebih jauh dari view pantai, tingkat okupansinya sekitar 70% dengan nilai sewa Rp12-16 juta/malam. “Ada juga Unadatu yang Rp1,2 juta per malam,” Djoko.

Untuk tahap pertama dipasarkan 100 unit vilatel dengan respon atas produk ini cukup baik. Djoko menyebutkan bahwa dalam dua minggu, villa yang akan dibangun pada Desember tahun ini telah terpesan 59 unit. “Saya menargetkan proyek ini selesai pada pertengahan 2019,” tutur Djoko.

Untuk membidik investor Djoko membidik investor Bandung, yang dinilai memiliki banyak investor potensial dengan menggelar Customer Gathering (17/9) di Hotel Trans Studio, Bandung. “Kami mengajak investor-investor Bandung untuk menghadiri acara customer gathering tersebut agar bisa mengenal lebih dekat dengan 555 Islands, ” kata Djoko.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved