Personal Finance

Pentingnya Memiliki Dana Darurat

Oleh Editor

Albert Einstein mengatakan satu – satunya yang pasti di dunia adalah ketidakpastian. Ungkapan ini mungkin terdengar familier di telinga. Agaknya kalimat tersebut benar adanya. Lihat saja kondisi ketika pandemi Covid-19 melanda secara tiba – tiba. Kejadian luar biasa yang tidak bisa diperkirakan datangnya, membawa masalah di berbagai sektor. Diantara banyaknya dampak yang ditimbulkan, salah satu yang paling terasa bagi seluruh masyarakat adalah terganggunya perekonomian.

Musisi tidak bisa melangsungkan konser. Berbagai perusahaan merugi, khususnya yang terkena dampak cukup parah seperti pariwisata dan penerbangan. Namun, tidak sedikit juga yang terpaksa gulung tikar. Banyak juga karyawan yang kehilangan pekerjaan atau dipotong gajinya. Bukan hanya profesi – profesi tersebut, melainkan semua orang harus berjuang agar tetap bertahan.

Hilang atau berkurangnya pendapatan pasti akan mengganggu kestabilan keuangan. Terlebih lagi jika tidak memiliki dana cadangan. Maka dari itu, dalam perencanaan keuangan dikenal istilah dana darurat. Apa sih sebenarnya yang dimaksud dana darurat?

Dana darurat adalah dana simpanan atau cadangan yang dapat digunakan ketika terjadi kondisi darurat. Dengan kata lain, dana darurat diperuntukkan untuk pengeluaran diluar rencana dan tujuan keuangan kita. Salah satunya yang terjadi sekarang ini, ketika kehilangan pekerjaan tetap, kita bisa menggunakan dana darurat untuk bertahan hidup sampai mendapat pekerjaan kembali. Jika dokter adalah garda terdepan dalam menangani pandemi, maka dana darurat akan menjadi garda terdepan menjaga kondisi ekonomi.

Apakah fungsinya hanya itu saja? Tentu masih banyak kondisi lain yang membutuhkan dana darurat. Perencana Keuangan Finansialku, Widya Yuliarti, S.ST., M.M., CFP® akan menjelaskan betapa pentingnya dana darurat.

Sebelumnya, apakah kamu pernah memikirkan pertanyaan – pertanyaan berikut:

Jika tidak pernah, mungkin mulai sekarang kamu harus memikirkannya. Bayangkan jika kejadian diatas tiba- tiba menimpa kita tanpa ada sedikitpun persiapan. Mungkin kita harus terpaksa meminjam uang atau menjual aset. Menjual aset pun bisa saja membutuhkan waktu, padahal kita membutuhkannya sesegera mungkin. Lain halnya jika kita memiliki dana darurat, keadaan akan sedikit lebih aman dan terjamin meskipun hanya sementara.

Dana darurat harus diperhitungkan dalam menyusun rencana keuangan. Widya menerangkan bahwa dalam piramida keuangan, dana darurat menjadi salah satu pondasi keuangan. Piramda keuangan sendiri merupakan tingkatan dalam perencanaan keuangan. Pada pondasi awal piramida dibutuhkan keamanan keuangan yang kokoh dahulu baru dapat melanjutkan tingkatan berikutnya yang mana dana darurat adalah salah satu unsur pemenuhan keamanan keuangan.

Dengan begitu dapat dikatakan langkah pertama dalam mewujudkan rencana keuangan yang baik adalah dengan mengumpulkan dana darurat. Baru setelahnya dapat beranjak ke tujuan keuangan yang lain. Misalnya, investasi, dana liburan, buka usaha, warisan, dll.

Perlu ditekankan bahwa dana darurat tidak boleh diganggu dan hanya digunakan dalam keadaan mendesak. Namun, ukuran kerdaruratannya dikembalikan kepada persepsi dan prioritas masing – masing.

Tidak ada seorang pun yang ingin tertimpa musibah, tetapi seperti yang telah disebutkan di atas bahwa dalam hidup ini tidak ada yang pasti. Kita perlu mempersiapkan segala sesuatu untuk menghadapi kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi. Seperti kata pepatah siapkan payung sebelum hujan. Maka siapkan dana darurat sebelum datangnya ujian. (Mutiara Ramadhanti/Grace)

Artikel ini diproduksi oleh tim finansialku.com untuk swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved