Sejak Bursa Efek Indonesia menambah durasi perdagangan saham (trading) pada 1 Januari 2013 lalu, telah terjadi peningkatan nilai transaksi saham dalam negeri.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Efek Indonesia, Samsul Hidayat, mengatakan, hingga saat ini peningkatan nilai transaksi tersebut masih dianalisa. “Kami sedang menganalisa apakah peningkatan nilai transaksi merupakan pengaruh dari perpanjangan jam trading atau ada hal lain yang menjadi pemicunya,” kata Samsul.

Samsul mengatakan, peningkatan tersebut bisa karena investor memiliki kesempatan lebih panjang untuk melakukan transaksi, atau bisa juga karena faktor ekonomi dari dalam negeri maupun global yang sedang baik.

Sementara itu, Direktur Utama BEI, Ito Warsito, mengatakan, meningkatnya likuiditas saham-saham di pasar modal dalam negeri mendorong nilai rata-rata transaksi saham harian naik. “Kami melihat karena ada kenaikan likuiditas. Sebenarnya, kami tidak tahu apakah itu karena perdagangan lebih awal atau karena sentimen yang ada,” kata Ito.

Sebelumnya BEI mematok target rata-rata transaksi saham harian tahun ini akan mampu mencapai Rp 5,5 triliun atau meningkat sekitar 22,22% dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 4,5 triliun. (EVA)