Personal Finance

Raih Dana IPO Rp 138 Miliar, Saham BBRM Listing di BEI

 Raih Dana IPO Rp 138 Miliar, Saham BBRM Listing di BEI

Satu lagi jumlah emiten perusahaan pelayaran yang sahamya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adalah PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk, yang bergerak dalam jasa penyewaan kapal tunda dan tongkang, serta penyewaan kapal penunjang lepas pantai (offshore support vessel/OSV) secara resmi mencatatkan sahamnya pada tanggal 9 Januari 2013.

Saham perseroan diperdagangkan dengan kode BBRM. Harga perdana saham BBRM saat ditransaksikan tertinggi di posisi Rp 280 dan terendah Rp 245 dengan nilai transaksi Rp 3,8 miliar dan frekuensi 170 kali dan volume perdagangan 30 ribu lot.

Jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebanyak 600 juta saham atau sebesar 24,3% dari jumlah seluruh modal disetor setelah IPO. Harga saham saat IPO ditawarkan sebesar Rp 230 per saham, sehingga perseroan memperoleh dana sebesar Rp 138 miliar.

Terlepas dari sentimen pasar yang tidak menentu, yang sebagian disebabkan karena kekhawatiran atas krisis utang Eropa yang berlarut-larut dan jurang fiskal Amerika Serikat serta perlambatan ekonomi Cina, IPO ini dapat diterima dengan baik oleh komunitas investasi. Secara keseluruhan antusiasme pasar saham merespon dengan baik terhadap penawaran umum saham perdana BBRM, yang ditandai dengan kelebihan permintaan (oversubscribe) atas saham yang ditawarkan melalui gerai penawaran umum sebanyak lebih dari 21 kali dimana sekitar 96% dari total saham teralokasi secara pasti untuk investor institusi dan individu high net worth.

Dana yang diperoleh dari IPO sebagian besar akan digunakan untuk pembayaran utang obligasi dan pembiayaan sebagian pembelian kapal OSV dalam strategi BBRM untuk menjadi salah satu pemain utama dalam industri minyak dan gas bumi lepas pantai. Sekadar informasi, BBRM adalah anak perusahaan Marco Polo Marine Ltd. Dan kapal-kapal yang dimiliki perusahaan adalah kapal yang beroperasi di rute sungai dan pesisir pantai, dan bukan antar benua.

Loa Siong Bun, Presiden Direktur BBRM, mengatakan, BBRM menerbitkan obligasi konversi (convertible bond/CB) senilai total US$ 37 juta. Rinciannya CB I senilai US$ 17 juta dan CB II senilai US$ 20 juta.”Kami mengonversi 40% CB I dengan saham perseroan. Sedangkan 30% CB I dibayar dengan dana hasil IPO BBRM,” ucapnya. Sedangkan, untuk CB II akan dikonversi menjadi saham perseroan.

Dijelaskannya, keberhasilan IPO ini merupakan hasil kerja keras dari semua pihak, baik internal maupun eksternal, dalam mewujudkan visi besar perseroan untuk menjadi perusahaan penyedia jasa transportasi dan logistik. Sektor transportasi/logistik untuk minyak dan gas lepas pantai di Indonesia siap untuk berkembang sejalan dengan peningkatan permintaan pasar dan terbatasnya suplai kapal berbendera Indonesia seperti yang dipersyaratkan oleh asas cabotage Indonesia.

Melalui IPO ini, perseroan secara signifikan akan memperkuat basis ekuitas sekaligus menurunkan tingkat utang dan gearing ratio-nya. Sehingga diharapkan perseroan lebih mudah untuk mendapatkan sumber pembiayaan baru untuk menunjang rencana ekspansinya dan dapat melakukan cost efficiency di berbagai sumber pembiayaannya.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved