Personal Finance Corporate Action

Raih Dana IPO Rp 1,49 Triliun, Saratoga Perkuat 3 Sektor Bisnis

Oleh Admin
Raih Dana IPO Rp 1,49 Triliun, Saratoga Perkuat 3 Sektor Bisnis

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (Saratoga) resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (26/6/2013) ini. Dengan begitu, Saratoga menjadi perusahaan investasi aktif pertama yang melakukan penawaran umum perdana saham (IPO). Dana yang dihimpun dari IPO ini akan digunakan perusahaan untuk menguatkan bisnis di sektor konsumer, sumber daya alam, dan infrastruktur.

Saratoga melepas sebanyak 271.297.000 lembar saham, atau sebesar 10 persen dari total saham perseroan, kepada publik. Harga per lembar saham adalah Rp 5.500. Dengan harga itu, dana yang didapatkan perseroan mencapai Rp 1,49 triliun.

Jajaran direksi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk

“Sumber dana dari capital market ini adalah salah satu dari sekian banyak opsi yang bisa kami garap. Karena sebelum menjadi bagian daripada bursa kami mencoba menggalang dana dari pinjaman perbankan maupun pinjaman yang lain,” ujar Sandiaga S Uno, Presiden Direktur PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, di Bursa Efek Indonesia.

Saratoga melihat ada sejumlah sektor bisnis yang harus digarap secara maksimal. Salah satunya, sebut Sandiaga, adalah sektor produk konsumen dan pelayanan. Hal ini sesuai dengan kondisi ekonomi Indonesia, yang sebagian besar masih ditopang oleh konsumsi domestik. Dan jumlah masyarakat kelas menengah di Tanah Air pun terus bertumbuh.

Besaran investasi Saratoga di bisnis konsumer sendiri masih lebih kecil ketimbang sumber daya alam dan infrastruktur. Karena itu, perusahaan terdorong untuk lebih menggenjot investasi di sektor itu.

Sebagai salah satu sumber dana untuk investasi, Saratoga pun melakukan IPO. Hasil dana yang didapatkan, terang dia, sebagian besar akan digunakan untuk sektor konsumer. “Dengan target tersebut mungkin lebih dari setengah, kami akan fokuskan ke konsumer. Sisanya kami bagi dua antara sumber daya alam dan infrastruktur,” imbuh Sandiaga.

Keyakinan IPO di tengah situasi pasar yang tak kondusif

Belakangan ini, situasi pasar memang sedang tak ramah. Tekanan datang baik dari eksternal maupun internal. Sekalipun demikian, Saratoga tetap melakukan IPO. Sandiaga malah menuturkan, sekarang ini adalah waktu yang tepat dalam siklus investasi bagi perusahaan untuk melakukan hal itu.

Apresiasi terhadap keyakinan Saratoga pun diberikan oleh Moleonoto The, Presiden Direktur PT Indo Premier Securities, yang mewakili para penjamin pelaksana emisi. “Dalam situasi beli saat ini, komitmen Saratoga terbukti dengan sikapnya melanjutkan IPO sembari menyeimbangkan antara minat besar para investor terhadap aset dan meningkatnya kekhawatiran akan arah bergeraknya pasar secara keseluruhan,” terang Moleonoto.

Ia pun mengatakan, saham SRTG mengalami kelebihan permintaan di atas 1 kali, tetapi di bawah 2 kali. “Jumlah investor yang masuk sekitar 549 investor.” Komposisi investor pun sebanyak 90 persen dari asing, dan 10 persen investor domestik.

“Kami waktu menyelesaikan roadshow dapat feedback sangat baik dari investor. Justru investor yang jangka panjang, ini investor-investor yang berpengalaman berinvestasi di Bursa Efek Indonesia, dan mereka percaya bahwa (ekonomi) Indonesia kuat. Nah ini yang kami harapkan transmisi dari keyakinan ini bisa kami lakukan kepada investor retail,” tandas Sandiaga.

Sebagai informasi, Saratoga Investama Sedaya adalah perusahaan investasi aktif yang didirikan oleh Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga, pada tahun 1998. Kini, Saratoga mengelola 18 perusahaan investasi. Di bawah pengelolaan Saratoga, perusahaan-perusahaan ini secara signifikan telah berhasil mengurangi biaya, memperbaiki tata kelola, dan meningkatkan keuntungan. Alhasil, aset Saratoga pun telah meningkat tiga kali lipat dalam lima tahun terakhir. (EVA)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved